Advertorial

Makan Lebih Awal dan Lewatkan Makan Malam Bisa Turunkan Berat Badan Lebih Mudah, Ini Penjelasannya!

K. Tatik Wardayati
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Banyak sekali nasihat yang kita terima soal bagaimana menurunkan berat badan. Salah satunya adalah berpuasa makan di malam hari.
Banyak sekali nasihat yang kita terima soal bagaimana menurunkan berat badan. Salah satunya adalah berpuasa makan di malam hari.

Intisari-Online.com – Apa yang kita dengar soal menurunkan berat badan? Banyak sekali.

Kita mungkin telah mendengar nasihat lama bahwa melewatkan makan adalah cara yang merusak rencana penurunan badan.

Tetapi sebuah penelitian baru yang disajikan di Pertemuan Masyarakat Obesitas tahunan di New Orleans, menunjukkan bahwa kita mungkin telah mengabaikan manfaat dari puasa.

Menurut penelitian, makan di waktu yang lebih sedikit setiap hari dan melewatkan makan malam dapat berefek kesehatan yang positif.

Baca Juga : Waspadai Bila Ibu Menyusui yang Ingin Melakukan Diet Keto

Penelitian ini menyimpulkan bahwa mereka yang kelebihan berat badan, yang makan siang dan berpuasa pada malam hari melaporkan lebih sedikit perubahan rasa lapar dan membakar lebih banyak lemak di malam hari, demikian dilaporkan WebMD.

Namun, meskipun rencana diet ini menghasilkan lebih banyak lemak yang dibakar di malam hari, tampaknya tidak meningkatkan pembakaran lemak secara keseluruhan.

Oleh karena itu, pada saat ini masih belum jelas bagaimana jadwal makan ini dapat mempengaruhi penurunan berat badan secara umum.

“Pada titik ini, kami tidak yakin apakah total pembakaran lemak meningkat atau tidak,” kata penulis utama penelitian Courtney Peterson kepada Medical Daily.

Baca Juga : Jika Diet Keto Tak Kunjung Bikin Berat Badan Turun, Inilah 6 Kesalahan yang Jadi Penyebabnya

“Kami perlu melakukan penelitian yang lebih besar untuk mencari tahu pasti apakah makan dengan waktu terbatas itu dapat meningkatkan pembakaran lemak.”

Namun, meskipun hasilnya tidak menunjukkan hubungan yagn jelas antara puasa malam dan penurunan berat badan, ini masih penting dalam dunia nutrisi.

Contohnya, Peterson mengatakan bahwa ia terkejut ketika menemukan peserta tidak melaporkan lebih lapar daripada biasanya, atau memiliki perubahan tingkat lapar di atas rata-rata, meskipun pasa setiap hari selama 18 jam.

“Jadi, kita membalikkan keyakinan bahwa berpuasa untuk waktu yang lebih lama setiap hari (ketika jumlah kalori yang dikonsumsi, sama) secara intrinsik membuat seseorang menjadi lebih lapar,” tulis Peterson.

Baca Juga : Menghindari Kematian Karena Kebiasaan Makan yang Tidak Benar dengan Diet

Sementara, efek dari puasa dan terbatasnya waktu telah dipelajari dan terbukti bekerja pada tikus percobaan, penelitian pada subyek manusia masih dalam tahap awal.

Peterson menjelaskan, terlalu dini untuk mengatakan, meski dengan bukti faktual, bahwa pemberian makan waktu terbatas akan menurunkan berat badan pada manusia.

Peterson juga menjelaskan bahwa mempraktekkan perilaku makan ini memang memiliki manfaat yang jelas, seperti mengurangi asupan makanan secara keseluruhan, dan belatih membatasi waktu makan beberapa kali seminggu bisa layak dan sehat.

Dan itu bisa digunakan untuk jangka pendek atau tujuan jangka panjang.

Yang jelas, metode penurunan berat badan itu aman, tapi untuk wanita hamil dan anak-anak sebaiknya tidak mencobanya.

Baca Juga : Lelah dengan Berat Badan 110 Kg, Ibu Dua Anak Ini Jadi Langsing Setelah Mengikuti Tips Diet dari Facebook

Artikel Terkait