Tepat sebelum pertempuran, Marius menyuruh anak buahnya mengganti salah satu paku dengan patok kayu.
Perubahan desain berarti bahwa ketika pilum menyerang perisai musuh, patok kayu akan patah, betis besi akan tertekuk atau patah dan tetap menempel di perisai, membuat perisai menjadi susah dan pilum tidak dapat digunakan dan tidak bisa dikembalikan.
Lawan kemudian akan cenderung meninggalkan perisainya.
Baca Juga : Pernah Sangat Berkuasa di Dunia, Kekaisaran Romawi Runtuh Karena 4 Hal Ini
Prajurit Cimbri membawa perisai oval besar, dan menghilangkan senjata defensif ini akan memberikan keuntungan bagi Romawi dan meningkatkan rasio membunuh mereka.
Doktrin pertempuran Romawi adalah membentuk kelompok dalam dua atau tiga garis membentuk formasi dam.
Tak hanya itu, ada juga kavaleri terletak di sayap-sayapnya.
Dalam pertempuran, doktrin ini terbukti sangat efektif dan berhasil dipakai legiun Romawi selama ratusan tahun.
Baca Juga : 7 Senjata Canggih 'Bangsa Barbar yang Biadab' saat Menyerang Bangsa Romawi
Source | : | warfarehistorynetwork.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR