Intisari-Online.com - Semua orang pasti akan takut jika ada perampok datang dengan menodongkan senjata seperti senapan.
Namun, berbeda dengan perampok ini.
Senapan yang dibawanya justru membuatnya masuk penjara dengan sangat mudah tanpa perlawanan.
Dilansir dari nydailynews.com, seorang pria Ohio, Amerika Serikat mencoba merampok toko Circle K di sebuah pom bensin lokal pada hari natal (25/12) dengan menggunakan senapan.
BACA JUGA: 30 Hari Margaret Badore Mencoba Tidak Keramas dan Hasilnya Ternyata Sangat Mengejutkan
Polisi mengatakan Jeffrey Derringer (48) masuk ke pom bensin dengan mengenakan kaus berkerudung dan menodongkan senapannya kepada karyawan.
Tersangka, yang dikenal sebagai pelanggan di Circle K, memerintahkan semua orang tiarap dan meminta karyawan mengosongkan mesin kasir.
Salah satu karyawan yang mampu meloloskan diri segera berlari ke bagian belakang toko dan menelepon polisi.
Kemudian seorang karyawan menyadari bahwa pistol itu palsu.
BACA JUGA: Gondrong hingga Belah Tengah, 7 Gaya Rambut Ini Menggambarkan Seperti Apa Dirimu!
Dia berlari di tikungan dan menghadapi Derringer.
Tiga pelanggan toko lainnya pada saat itu juga membantu menghadang Derringer.
Derringer berlari dari toko dan dia dikejar oleh karyawan dan pelanggan toko.
Ia berhasil ditangkap oleh pelanggan dan satu karyawan Circle K dan mereka menahan tersangka sampai petugas tiba.
BACA JUGA: Yuk Coba 5 Mudra Tangan Sederhana Ini, Bisa Hilangkan Stres Kapan pun dan di Mana pun!
Saat ditangkap, polisi mengamankan barang bukti berupa senapan palsu yang Derringer rakit dengan menggunakan perkakas runah tangga.
Derringer menggunakan sebuah tiang, sebuah pegas dan dua kaki meja yang diikat bersamaan agar terlihat seperti senapan.
Derringer menghadapi tuduhan perampokan yang diperparah dengan insiden di Circle K di Akron.
Derringer ditahan di penjara Summit County menunggu sambil menunggu pengadilan pertamanya.
BACA JUGA: (Foto) Kocak! Antara Nyentrik atau Tidak Tahu, Inilah 8 Fashion Paling Unik di Dunia
Penulis | : | Tatik Ariyani |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR