Kesuksesannya dalam Perang Enam Hari begitu mengesankan hingga Dayan bisa mempertahankan posisi politiknya hingga 1974.
Begitu pula dalam Perang Yom Kippur (1973). Saat itu Dayan membaca serangan pasukan Mesir meski awalnya Israel berharap dikejutkan.
Berkat keahlian Dayan, Israel menang telak.
Padahal banyak yang yakin Mesir akan menang setelah kesuksesan di awal serangan.
Sepanjang kariernya, Dayan mungkin hanya melakukan kesalahan kecil.
Namun di era 70-an, banyak yang melihat Dayan terlalu ‘hawkish’ dalam melakukan pendekatan.
Saling kritik antara Dayan dengan Partai Buruh pun terjadi. Tahun 1974, Dayan yang masih merasakan dukungan besar masyarakat pindah ke oposisi.
Saat Menachem Begin mengambil alih kendali di Israel (1977), Begin menunjuk Dayan menjadi Menteri Luar Negeri.
Namun, Dayan berhenti dari jabatannya pada Oktober 1979.
(Baca juga: Meski Bukan Berdarah Yahudi, Levi Eshkol Nyatanya Pernah Menjadi PM Israel dan Disebut sebagai Bapak Pemersatu Bangsa)
(Baca juga: Golda Meir, PM Wanita Israel yang Nyaris Menggunakan Bom Nuklir dalam Perang Yom Kippur)
Kesuksesan besar Dayan sebagai pimpinan militer membuat dirinya menjadi legenda.
Ia sukses menyeberang ke dunia politik dan memegang sejumlah posisi pemerintahan yang berpengalaman besar.
Banyak figur militer senior mencoba melakukan hal serupa. Tapi banyak yang gagal menyamai keberhasilan Dayan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR