Pengalaman buruk toh tak menghentikan Dayan. Ia justru kian dekat dengan kemiliteran.
Berkat persahabatannya dengan Ben-Gurion, Dayan masuk ke posisi tinggi militer dan politik di Israel.
Kariernya sebagai petinggi dimulai di usia 38 tahun.
Ia ditunjuk menjadi Kepala Staf, sebuah jabatan yang dipangkunya hingga tahun 1958.
Krisis Terusan Suez yang terjadi saat ia menjabat tak membuat Dayan mundur.
Justru sebaliknya, ini membuat Dayan teruji. Ia terbukti sukses mengatasi krisis.
(Baca juga: Mustafa Tlass, Jenderal Suriah yang Menjagal Puluhan Tentara Israel Langsung dengan Tangannya Sendiri)
Kesuksesannnya di dunia militer membuat Dayan menjadi salah astu tokoh paling legendaris di Israel.
Keahliannya dalam mengorganisasi dan mempersiapkan pasukan untuk serangan cepat kembali terbukti dalam Perang Enam Hari (1967).
Dalam perang tersebut, Dayan berasumsi bahwa bangsa Arab akan menyerang Israel. Jadi daripada menunggu diserang, Dayan memutuskan untuk menyerang mereka.
Sehari sebelum penyerangan, Dayan ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR