(Baca juga: Yasser Arafat, Pejuang Palestina yang Legendaris dan Pernah Memukul Mundur Pasukan Israel)
Ada satu taktik spesial yang dilakukan Hizbullah dengan Katyusha.
Dalam setiap aksinya mereka tak pernah menggelar dalam bentuk utuh.
Beberapa baris tabung dilolosi dan kemudian mencopotnya dari platform asli.
Alhasil dengan sosok lebih ringkas ketimbang baranng aslinya, arsenal ini bisa dengan mudah disembunyikan atau dipotong menuju lokasi peluncuran baru.
Sudah bukan rahasia lagi kalau sejumlah roket buatan Iran juga turut meramaikan konflik Hizbullah-Israel.
Fajr-3, Ra’ad 1 (Shahin 1), Fajr-5, Fateh 110 hingga roket pamungkas Zetzal-2 adalah deretan nama arsenal yang ditengarai telah dipasok oleh Teheran.
Keragaman jenis roket ini otomatis mendongkrak jarak jangkau serangan.
Sebagai gambaran untuk jarak jangkau hingga 30 km, Hizbullah mengandalkan varian BM-21 dan Raad-1.
Untuk yang disebutkan terakhir memakai sistem pelontar tunggal serta jarak jangkauannya hanya sekitar 13 kilometer saja.
Satu-satunya kelebihan terletak pada efek kehancuran yang dihasilkan terbilang dahsyat.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR