Intisari-Online.com - Ketika berlangsung Perang Yom Kippur (1973) antara Isreal dan Mesir, perang itu bagi Presiden Mesir Anwar Saddat, adalah segala-galanya.
Lewat perang itu nama Anwar Saddat menjadi populer di mata negara-negara Arab.
Tapi akibat ingin mengakhiri perang itu pula nyawa Anwar Saddat harus berakhir di ujung peluru.
Perseteruan antara Mesir dan Israel diwarisi Saddat dari pendahulunya, Presiden Gamal Abdel Nasser.
(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)
Nasser yang merasa tidak berhasil dalam Perang Enam Hari di tahun 1963 mencoba mengindoktrinasi bawahannya untuk tetap memerangi Israel.
Saddat yang dipilih menjadi wakil presiden oleh Nasser, cukup terpengaruh.
Ia menjadi wakil presiden hingga Nasser wafat di tahun 1970.
Setelah itu barulah dirinya diangkat menjadi Presiden Mesir.
Dalam beberapa hal, Saddat sebenarnya tidak sependapat dengan Nasser.
Terutama dalam hal memilih para komandan militernya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR