Intisari-Online.com - Dalam Perang Yom Kippur 1973 pasukan Suriah pernah menghancurkan satu brigade pasukan tank Israel dan memukul mundur pasukan Israel setelah berlangsung duel satu lawan satu di Dataran Tinggi Golan.
Serbuan pasukan Suriah ke Dataran Tinggi Golan bersandi tempur Operation Badr dilancarkan pada 6 Oktober tepat pukul 13.45.
Serbuan dalam skala besar itu dimulai dengan tembakan meriam artileri ke posisi pertahanan Israel. Hantaman peluru meriam kaliber 85-203 mm Suriah awalnya hanya menimbulkan kerusakan kecil bagi divisi tank Israel yang sedang siap menunggu.
(Baca juga: Luar Biasa! Bermodal Satu Tangan, Mantan Nelayan Ini Borong 5 Emas dan Pecahkan 3 Rekor ASEAN)
Serangan pembuka yang berlangsung 50 menit itu memang belum merupakan gempuran yang sesungguhnya bagi Suriah.
Di bawah lindungan tembakan arteleri dan pesawat-pesawat pembom yang meluncur terbang ke Israel, pasukan lapis baja Suriah yang terdiri dari 1.300 tank serempak maju menderu menuju Dataran Tinggi Golan.
Garis gencatan senjata berupa parit menganga (Purple Line) yang membatasi pasukan Israel-Suriah dengan cepat berhasil diterobos oleh ribuan tank Suriah. Sementara pada yang sama ribuan pasukan Mesir yang menyerbu melalui Terusan Suez juga mendapat kemajuan serupa.
(Baca juga: Bukan Menggunakan Peledak, Pasukan Mesir Menjebol Benteng Pertahanan Israel dengan Mesin Penyemprot Air)
Mereka nyaris menyeberangi Terusan Suez kendati di bawah hujan peluru meriam pasukan Israel.
Gelombang serbuan tank Suriah yang berkekuatan tiga divisi itu, Divisi 7th, Divisi 9th, dan Divisi 5th, mengagetkan petugas pos pengawasan PBB yang ditempatkan di Purple Line dan terdiri dari sejumlah pasukan Israel dan Suriah.
Ketika petugas pengawas menghubungi markas perwakilan PBB di Yerusalem, ribuan tank Suriah yang bergerak pararel dan menuju sasaran tengah, selatan dan utara, sudah mulai melintasi parit Purple Line dan terus melaju menuju ke Dataran Tinggi Golan.
Kekuatan pasukan tank Suriah yang telah mendapat pelajaran dan pengalaman pahit dalam Perang Enam Hari kali ini lebih lengkap.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR