Advertorial

Terus Aktif Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Indonesia Diapresiasi Presiden Palestina dan Raja Yordania

Ade Sulaeman

Editor

Dalam KTT Luar Biasa OKI sendiri, Presiden Jokowi menyampaikan enam poin usulan sikap negara-negara anggota OKI terhadap langkah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam KTT Luar Biasa OKI sendiri, Presiden Jokowi menyampaikan enam poin usulan sikap negara-negara anggota OKI terhadap langkah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Intisari-Online.com - Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengapresiasi komitmen Indonesia dalam hal mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.

Apresiasi itu disampaikan langsung Presiden Abbas saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo di Istanbul, Turki, Rabu (13/12/2017), usai pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI).

"Presiden Palestina menyampaikan terima kasih yang mendalam dan penghargaan yang tinggi atas dukungan Indonesia terhadap Palestina," ujar Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana Kepresidenan.

Abbas, lanjut Retno, juga menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa Indonesia adalah negara di luar Timur Tengah yang paling aktif dan responsif dalam memperjuangkan hak-hak Palestina.

(Baca juga: Perang Arab-Israel, Perang Berkepanjangan yang Tak akan Berhenti Sebelum Warga Palestina Merdeka)

Apresiasi yang sama juga diungkapkan Raja Yordania, Raja Abdullah II, penjaga dan perawat Masjid Al Aqsa.

Masjid tersebut berada di Yerusalem, namun perawatannya dibiayai oleh Departemen Wakaf Yordania.

Enam usulan Indonesia

Dalam KTT Luar Biasa OKI sendiri, Presiden Jokowi menyampaikan enam poin usulan sikap negara-negara anggota OKI terhadap langkah Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Pertama, OKI harus secara tegas menolak pengakuan unilateral (AS) tersebut. Two state solution merupakan satu-satunya solusi dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina," ujar Presiden Jokowi.

Kedua, Presiden Jokowi mengajak seluruh negara yang memiliki kedutaan besar di Tel Aviv untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat memindahkannya ke Yerusalem.

Ketiga, OKI dapat menjadi motor untuk menggerakkan dukungan negara-negara yang belum mengakui kemerdekaan Palestina untuk segera melaksanakannya.

(Baca juga: Sadar Bangsa Yahudi dan Bangsa Arab Tak Dapat Bersatu, Inggris pun ‘Bagi Dua’ Palestina)

Keempat, Presiden Jokowi menyerukan sejumlah negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk meninjau kembali hubungan diplomatik tersebut.

Menurut Jokowi, hal itu sesuai dengan sejumlah resolusi OKI sebelumnya.

"Kelima, anggota OKI harus mengambil langkah bersama dalam hal meningkatkan bantuan kemanusiaan, peningkatan kapasitas dan kerjasama ekonomi terhadap Palestina," ujar Jokowi.

Keenam, Presiden Jokowi juga berharap OKI menjadi motor bagi gerakan di berbagai forum internasional dan multilateral untuk mendukung Palestina, termasuk di Majelis Umum Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

(Baca juga: Deklarasi Balfour, Upaya Inggris Merebut Hati Amerika dengan ‘Menjual’ Palestina Kepada Bangsa Yahudi)

(Fabian Januarius Kuwado)

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul “Aktif Perjuangkan Palestina, Indonesia Diapresiasi Mahmoud Abbas dan Raja Yordania

Artikel Terkait