Akibat kesulitan jalur hubungan inilah, Pentagon membuka nomor khusus untuk informasi perang: 1-800-732-1206. Saluran ini disediakan gratis.
Menyiapkan surat warisan
Kenyataannya, perang berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan. Ini menimbulkan rasa waswas bagi tentara cadangan.
Pada akhir minggu awal Februari 1991, satuan Pengawal Nasional di Connecticut berebut menghadap notaris untuk melegalisasi surat wasiat mereka, apalagi setelah ada sas-sus mereka akan segera dikapalkan ke Arab Saudi.
Bagi tentara yang mau berangkat, surat wasiat itu penting sekali.
Soalnya, kalau sampai mereka pergi, mau dikemanakan mobil, koleksi prangko atau hewan-hewan piaraannya?! Bagaimana pula kalau mereka sampai gugur?
"Mungkin ini reaksi manusiawi yang wajar saja. Setiap orang berpikir, dialah yang akan menyusul," kata seorang kapten yang kebetulan bertugas melegalisasi lebih dari 50' surat wasiat kepada Surat Kabar New York Times.
Namun, setelah para serdadu muda itu berhadapan dengan pengacara dan harus menjelaskan masalah pribadi, hubungan dengan seseorang atau dengan anak-anaknya, banyak juga yang shock.
Maklumlah, mereka masih terlalu muda untuk menghadapi soal kematiannya sendiri. Mungkin rasanya seperti disodori peti mati sendiri atau digalikan lubang kuburan.
Yang bisa mereka wariskan juga paling gitar, perangkat stereo, meja-kursi atau koleksi bonekanya.
Misalnya seperti seorang gadis bernama Keisha (19), menyebutkan seluruh benda miliknya untuk ibunya, kecuali cincin di jarinya.
Kalau sampai dia gugur, cincin itu dimintanya agar dikembalikan pada tunangannya.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR