Ini juga yang mengakibatkan orang Spanyol butuh mengimpor budak dari Afrika ke sana.
Sudah sejak awal, muncul banyak keluhan mengenai kelakuan orang Spanyol di Spanyol Baru terhadap orang pribumi dan tingkah laku mereka dalam masalah perbudakan.
Pulang dengan diborgol
Mendengar pelbagai laporan tentang ekses-ekses yang dilakukan Columbus di koloninya sana, lama-kelamaan telinga Raja Ferdinand dan Ratu Isabela panas.
Mereka mendengar Columbus dengan semena-mena menghukum mati anak buah yang memberontak, tidak memberi jatah makanan kepada orang-orang yang tak ia sukai, dan memperbudak orang-orang Indian.
Padahal mengenai yang terakhir ini Raja dan Ratu sudah mengeluarkan perintah kilat yang melarang perbudakan.
Yang membuat Raja Ferdinand semakin resah, adanya desas-desus bahwa Columbus punya niat menyerahkan koloni India Barat itu kepada tanah kelahirannya, Genoa. Mereka mengirim penyelidik ke P. Hispaniola.
Tanpa banyak cingcong si penyelidik menangkap dan mendeportasikan Columbus.
Pada tahun 1500, Laksamana Columbus dibawa ke kapal dengan tangan terbelenggu.
Belakangan Raja dan Ratu Spanyol memang membebaskannya, tapi mereka tidak memulihkan jabatan maupun pangkatnya.
Pada waktu itu La Isabela sudah 2 tahun ditinggalkan penghuninya, karena sudah ada kota pelabuhan baru Santo Domingo.
Columbus masih berlayar lagi ke Amerika di masa tuanya, tapi bersama-sama pelaut lain.
Mendekati akhir hidupnya, Columbus masih tetap yakin akan haknya atas Amerika.
"Saya telah mempersembahkan Indies (maksudnya kepulauan di L. Karibia) (kepada Spanyol)," tulisnya di surat wasiat.
"Saya katakan persembahkan, karena jelas atas kehendak Allah saya telah mempersembahkannya sebagai milik saya (kepada Spanyol)."
(Dari pelbagai sumber/Lily/The, seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Desember 1992)
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR