Advertorial

Dianggap Picu Konflik Rasial, Patung-patung Simbol Perbudakan di AS Ini Dibongkar

Ade Sulaeman

Penulis

Masyarakat kulit hitam di Virginia, merasa terganggu dengan patung-patung tokoh Konfederasi itu karena secara politis seolah “mengkampanyekan” perbudakan.
Masyarakat kulit hitam di Virginia, merasa terganggu dengan patung-patung tokoh Konfederasi itu karena secara politis seolah “mengkampanyekan” perbudakan.

Intisari-Online.com - Heboh soal patung yang bisa memicu konflik SARA tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di AS.

Negara adidaya yang pernah dilanda konflik rasial berupa Perang Saudara AS (1861-1865) antara pihak Konfederasi (Selatan) dan Union (Utara) ternyata belum bisa rukun hingga saat ini.

Tapi konflik Perang Saudara yang dipicu oleh pro dan kontra perbudakan yang berujung pada hubungan orang kulit putih dan kulit hitam tidak harmonis, salah satunya ternyata disebabkan oleh patung.

Sejumlah patung yang berada di kawasan pusat kota Baltimore, Virginia, pada Selasa (15/8) memicu bentrokan warga kulit putih dan kulit hitam di kawasan Charlottesville sehingga mengakibatkan sejumlah korban luka-luka dan tewas.

Satu helikopter polisi juga jatuh dan menewaskan kedua awaknya ketika sedang memantau kerusuhan rasial itu.

Patung-patung di Virginia yang memicu konflik rasial itu adalah patung para tokoh Perang Saudara AS dari pihak Konfederasi yang pro perbudakan seperti patung tokoh Jenderal Robert E Lee dan Stonwell Jackson yang merupakan panglima perang Konfederasi.

Masyarakat kulit hitam AS di Virginia, khususnya kota Charlottesville merasa terganggu dengan patung-patung tokoh Konfederasi itu karena secara politis seolah “mengkampanyekan” perbudakan.

Sementara warga kulit putih Charlottesville dengan adanya patung-patung merasa terpicu untuk memperlakukan warga kulit hitam sebagai “warga kelas dua”.

Mantan Presiden AS Barrack Obama bahkan sempat mengunjungi warga kulit hitam di Charlottesville demi memberi dukungan moral dan sekaligus mencegah konflik rasial yang lebih luas.

Presiden AS Donald Trump bahkan menuduh orang-orang pendukung N

(Baca juga: Petaka Gettysburg, Sisi Brutal Perang Saudara AS yang Menelan Korban 51.000 Jiwa dan 3.000 Ekor Kuda)

Untuk mencegah protes warga akibat pembongkaran patung-patung yang sebenarnya mengandung nilai sejarah tinggi itu para petugas mengerjakannya pada Rabu tengah malam dan semua patung akhirnya berhasil diibongkar serta dipindahkan ke suatu tempat yang masih dirahasiakan.

Artikel Terkait