Advertorial
Intisari-Online.com - Perang Vietnam selain menjadi simbol kekalahan telak bagi militer AS dalam pertempuran di darat juga dalam pertempuran di udara.
Pasalnya dilihat dari prestasi tempur khususnya dalam menjatuhkan pesawat musuh, pilot-pilot Vietnam Utara (Vietnam People’s Air Force/VPAF) ternyata jauh lebih unggul dibandingkan pilot-pilot pesawat tempur AS.
Tercatat ada 16 pilot dari VPAF yang mendapat gelar ace, dengan prestasi masing-masing pilot mampu menjatuhkan lebih dari lima pesawat.
Sedangkan dari AS hanya ada dua orang yang mampu mendapatkan ace dan pesawat musuh yang berhasil dijatuhkan tidak lebih dari lima.
(Baca juga: Inilah 'Warisan' Senjata Kimia Agen Oranye yang Disemprotkan Amerika Selama Perang Vietnam)
Banyak alasan yang dilontarkan AU AS mengenai prestasi jebloknya itu.
Misalnya medan perang udara Vietnam merupakan medan yang miskin mengingat sedikitnya pesawat MiG VPAF yang turun ke medan laga.
Soal keterampilan pilot AS juga menjadi kelemahan karena fokus serangan udara hanya dipusatkan pada rudal udara ke udara.
Sebaliknya keterampilan pilot AS yang jumlahnya melimpah justru diabaikan.
Cara tempur para pilot VPAF yang menerapkan taktik perang gerilya udara, menembak jatuh pesawat musuh dan secepatnya kabur, ternyata mampu membuyarkan konsentrasi konvoi armada udara AS sehingga gampang kecolongan.
Pilot-pilot tempur VPAF yang pernah membuat para pilot AS kelabakan antara lain Nguyen Van Bay dan Nguyen Doc Soat.
Pada tahun 1965, Nguyen Van Bay merupakan pilot yang terpilih untuk menerbangkan pesawat tempur jenis MiG-17F Fresco.
Pada 21 Juni 1966, Nguyen yang sedang berpatroli bersama tiga rekannya berhasil mencegat iring-iringan pesawat AS, RF-8A dan F-8.
(Baca juga: Selain Cerminan Kehancuran Militer AS, Perang Vietnam Juga Menunjukkan bahwa Komunis Sulit Ditaklukkan)
Dalam duel udara yang berlangsung sengit dua MiG berhasil menembak jatuh satu F-8 dan rekannya, Phan Thanh Trung berhasil menjatuhkan satu F-8 lainnya.
Seminggu kemudian Nguyen berhasil merontokkan pesawat F-105 yang sedang terbang menuju Hanoi untuk mengisi bahan bakar.
Mayor Murphy Neal Jones, pilot F-105DS berhasil melompat selamat dengan parasut, namun kemudian tertangkap dan jadi tawanan perang.
Kisah seru yang dialami Nguyen Van Bay berlangsung 24 April 1967.
Bay yang menjadi flight leader timnya bertugas menghadang pesawat tempur AS yang sedang sibuk mengebom pelabuhan Haipong.
Dalam awal pertempuran, Bay berhasil menembak jatuh satu pesawat F-8C dengan meriam 37mm.
Pilot F-8C, Letnan Cdr EJ Tucker berhasil eject tapi kemudian tertangkap dan tewas di dalam kamp tawanan Vietcong.
Saat Bay sukses menjatuhkan F-8C, masuk pesawat F-4 yang langsung meluncurkan sejumlah rudal Sidewinder ke arah Bay.
(Baca juga: Perang Vietnam, Perang yang Menjadi Ajang Uji Coba Jet-jet Tempur Buatan Amerika dan Uni Soviet)
Beruntung wingman Bay, Nguyen The Hon berhasil memperingatkan Bay, sehingga bisa secepatnya menghindar sambil melakukan serangan balasan ke F-4 lainnya dan sukses merontokkannya.
Sehari kemudian Bay bahkan berhasil menjatuhakan dua pesawat A-4C milik AL AS.
Lagi-lagi pilotnya berhasil melompat dengan parasut dan tertawan.
Berkat prestasinya yang luar biasa itu, Bay mendapat medali kehormatan Hero’s Medal of The Vietnamese People’s Army.
Tak hanya perang udara yang dikuasai Bay, karena misinya menggempur kapal perang AS, USS Oklahoma City dan Highbee juga sukses.
Aksi Bay sukses menghancur dua kapal perang itu bahkan merupakan musibah terbesar bagi kapal-kapal perang AS dari Armada Ketujuh sejak PD II.
Sementara aksi Nguyen Doc Soat juga tidak kalah hebatnya dibandingkan aksi Nguyen Van Bay.
Sebagai pilot pesawat MiG-21, Nguyen Doc Soat merupakan pilot muda VPAF yang mampu menjatuhkan 6 pesawat tempur AS.
Meskipun prestasinya berada di bawah senior-senior lainnya, karena masih dalam usia muda, prestasi Nguyen Doc Doat menjadi kebanggaan tersendiri bagi VPAF.
Prestasi Nguyen Doc Soat dimulai saat dirinya bertugas pada skadron FR 927.
Waktu itu AS sedang gencar-gencarnya melancarkan Operasi Linebaker I dan Soat mampu menjatuhkan satu pesawat USN A-7B Corsair dengan tembakan meriam 30mm.
Pada Juni 1972, Soat yang sebelumnya sudah bergabung dengan FR-921 berupaya mencegat pesawat F-4 yang akan menyerang Thai Nguyen.
Soat yang bertugas sebagai flight leader dan terbang bersama dua MiG-21 lainnya segera diserbu sejumlah F-4.
Duel udara seru pun berlangsung. Soat berhasil menjatuhkan sebuah F-4 E yang diawaki David Grant dan William Beekman.
Dua awak itu berhasil melompat dan mendarat selamat dengan parasut tapi tentara Vietnam Utara segera menawannya.
Tiga hari kemudian, Soat kembali terlihat dalam pertarungan udara di atas Noi Bai.
Kendati dikepung delapan F-4, Soat yang melakukan taktik dengan cara bersembunyi di ketinggian 15.000 kaki berhasil menghantam sebuah pesawat F-4E dengan rudal R-3 .
Pada bulan Agustus 1972, Soat kembali menjatuhkan satu F-4J milik USMC, disusul satu lagi penjatuhan sebuah F-4E pada Oktober.
Atas prestasinya, nama Nguyen Doc Soat menjadi legenda bagi VPAF hingga saat ini.