Secara garis besar, alasan Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada seluruh jajahannya adalah karena kekuatan militer Jepang mulai tersudut oleh pasukan Sekutu.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Tak hanya kepada Indonesia, Jepang juga memberikan janji kemerdekaan kepada seluruh negara jajahannya.
Secara garis besar, alasan Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada seluruh jajahannya adalah karena kekuatan militer Jepang mulai tersudut oleh pasukan Sekutu. Tapi apakah itu satu-satunya faktor?
Jepang nyari perkara ketika menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbor pada 7 Desember 1941. Serangan itu membaut Amerika Serikat dan negara Sekutu lainnya menyatakan kepada terhadap Jepang.
Setelah itu, Jepang pun meluaskan kekuasaannya ke kawasan Asia Tenggara, termasuk merebut Indonesia dari tangan Jepang pada Maret 1942. Sejak itulah Indonesia diduduki oleh tentara Jepang.
Seiring waktu, tepatnya pada akhir 1944, Jenderal Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia, persisnya pada 7 September 1944. Alasan Jepang memberikan janji kemerdekaan Faktor yang mendorong Jepang mengumumkan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia adalah situasinya dalam Perang Pasifik yang semakin tidak menguntungkan.
Pada 7 September 1944, Jenderal Kuniaki Koiso memberikan janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Janji tersebut berisi jaminan dari Kekaisaran Jepang untuk memberikan kemerdekaan kepada Indonesia suatu saat nanti.
Tapi janji itu bukan tanpa maksud. Ternyata Jepang memang sedang terpojok, mereka membutuhkan dukungan dari rakyat Indonesia dalam Perang Pasifik melawan Sekutu. Salah satu manifestasi dari janji itu adalah dibentuknya Badan Pemeriksa Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang kemudian disusul pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk meredam semangat nasional bangsa Indonesia agar tidak semakin membahayakan kedudukan Jepang dan mau membantu menghadapi Sekutu. BPUPKI dibentuk pada 29 April 1945, bersamaan dengan diumumkan nama-nama anggotanya yang terdiri dari 62 orang dan menunjuk KRT Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua.
BPUPKI melaksanakan sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama dilaksanakan pada 28 Mei sampai 1 Juni 1945, sedangkan sidang kedua dilaksanakan pada 11 Juli 1945.
Salah satu alasan Jepang menjanjikan kemerdekaan dan kemudian membentuk BPUPKI adalah agar rakyat Indonesia tidak membahayakan kedudukannya dan mau membantu menghadapi Sekutu. Akan tetapi, kekalahan Jepang sudah di depan mata, dan para anggota BPUPKI fokus menjalankan tugasnya untuk mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan baik.
Pada 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima, Jepang. Bom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat membuat Jenderal Terauchi memanggil Soekarno-Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat untuk melakukan pertemuan di Dalat, Vietnam. Pada 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki.
Bersamaan dengan itu, Bung Karno dan Bung Hatta dan dr Radjiman berangkat ke Dalat untuk memenuhi panggilan Jenderal Terauchi yang berkedudukan di sana. Pertemuan di Vietnam membicarakan tentang keputusan pemberian kemerdekaan oleh Jepang.
Indonesia dijanjikan akan diberikan wilayah meliputi seluruh bekas jajahan pemerintah Hindia Belanda, tetapi secara bertahap. Setelah pembicaraan selesai, Soekarno-Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat kembali ke Indonesia pada 14 Agustus 1945.
Pada waktu bersamaan, Sutan Syahrir mendengar kabar bahwa Jepang telah kalah dan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Saat sampai di Indonesia, tiga tokoh tersebut berusaha diyakinkan oleh golongan muda bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu, sehingga bangsa Indonesia harus segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa PPKI.
Golongan muda tidak ingin kemerdekaan yang bangsa Indonesia perjuangkan diklaim sebagai pemberian Jepang. Setelah melakukan diskusi yang rumit, akhirnya proklamasi kemerdekaan dilaksanakan pada 17 Agustus 1945, tanpa campur tangan pihak Jepang.
Begitulah,alasan Jepang memberikan janji kemerdekaan kepada seluruh jajahannya adalah karena kekuatan militer Jepang mulai tersudut oleh pasukan Sekutu. Tapi tentu prosesnya tidak sesederhana yang kita bayangkan.