Dengan kemampuan seperti itu maka para tentara wanita Korut merupakan satu-satunya tentara wanita di dunia yang bisa mengawaki dan mengoperasikan meriam armed serta peluncur roket.
Korut memang membutuhkan tentara wanita yang mahir mengoperasikan meriam armed dan peluncur roket mengingat jumlah meriam dan peluncur roket di Korut lebih dari 20.000 pucuk.
Demi menggembleng kemampuan menembak secara perorangan, tentara wanita Korut juga selalu diikutkan dalam lomba menembak dan para juaranya kemudian dimasukkan ke dalam resimen pasukan sniper wanita seperti yang pernah dilakukan Tetara Merah Rusia pada PD II.
Agar semua prajurit wanita Korut siap bertempur sampai mati demi membela pemimpin besarnya, militer Korut bahkan sudah menemukan cara yang ampuh, yakni selalu mengobarkan semangat kebencian dan balas dendam terhadap AS.
AS memang layak dibenci oleh warga Korut, karena dalam Perang Korea (1950-1953) militer AS telah mengakibatya tewasnya sepertiga penduduk Korut.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR