Intisari-online.com - Tokoh agen rahasia James Bond 007 yang mendunia lewat sejumlah film oleh kebanyakan penonton dikira sebagai agen CIA.
Padahal tokoh fiktif yang merupakan agen jagoan dan selalu sukses menjalankan misi rahasia itu hadir ke dunia film karena dilatarbelakangi oleh kisahi-kisah nyata agen rahasia Inggris, M-16.
Tapi selayaknya agen rahasia yang harus bekerja di dunia sungguhan dan bukan di dalam film, para agen M16 memang tidak sehebat James Bond 007.
Dinas rahasia Inggris, Secret Intelligence Service (SIS) atau lebih dikenal sebagai M16 telah beroperasi sejak 1909.
Target operasi SIS pada masa itu adalah mengawasi sejumlah koloni Inggris yang tersebar di berbagai belahan dunia, memonitor pesaing utama Inggris di lautan khususnya Kekaisaran Jerman dan Perancis.
(BACA JUGA: Wow, Korut Berhasil Bobol Data Rahasia Korsel, Termasuk Strategi AS-Korsel untuk Bunuh Kim Jong Un)
Institusi SIS dibagi menjadi dua departemen yakni operasi intelijen untuk Angkatan Darat dan Angkatan Laut Inggris. Intelijen untuk Angkatan Laut yang bertugas mengawasi perkembangan kekuatan laut Jerman dikembangkan secara besar-besaran pada 1914.
Ketika PD I berkobar, operasi intelijen SIS yang bergerak di luar negeri dikendalikan oleh lembaga baru, Directorate of Militery Intelligence Section 6 yang kemudian dikenal sebagai M16. Bos yang pertama kali memimpin M16 adalah Kapten Sir George Mansfiled Smith Cumming.
Tugas M16 pada saat PD I adalah menyusup ke Jerman dan berusaha keras mengetahui kekuatan AL Jerman yang saat itu mampu menyaingi armada kapal dagang Inggris di Laut Utara.
Upaya M16 untuk meyusup atau membangun koneksi rahasia dengan Jerman ternyata gagal. M16 lalu memilih untuk memprioritaskan operasi ke wilayah-wilayah kekuasaan Inggris dan negara netral seperti, Rusia.
Pasca PD I tugas operasi intelijen M16 lebih difokuskan ke masalah diplomatik seperti memonitor paspor yang sedang diproses di berbagai kedutaan. Paspor dan dokumen yang seharusnya memiliki kekebalan diplomatik pun termasuk sasaran operasi M16 sehingga sempat memunculkan sejumlah insiden.
Berkonsentrasi melawan Rusia
Penulis | : | Yoyok Prima Maulana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR