Advertorial
Intisari-Online.com – Video ini memperlihatkan kehangatan seorang ayah dengan anaknya penderita autisme berkomunikasi dalam bahasa mereks sendiri.
Dalam video tersebut Chadd Wickert berbicara dengan anaknya, Chase, tentang apa yang ingin dilakukannya hari itu.
Seperti remaja lainnya, Chase ingin bermain di rumah temannya. Tapi, ayahnya punya rencana lain, dan sebaliknya Chase memperlihatkan tabel perkalian dan praktik ejaannya.
(Baca juga:Informasi Keliru tentang Autisme, Salah Satunya: Menyebut Individu Autistik dengan 'Penderita')
Interaksi ayah-anak ini menyoroti bagaimana Chase berkomunikasi. Dan Chadd mengingatkan pemirsanya bahwa anak-anak autis, seperti anaknya, memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan perasaan mereka.
Autisme terjadi pada semua kelompok ras dan sosioekonomi. Lebih sering terjadi pada anak laki-laki, yang mempengaruhi empat setengah kali lebih banyak daripada anak perempuan.
Autisme dapat didiagnosis pada saat anak-anak berusia dua tahun, tetapi kebanyakan anak-anak tidak didiagnosis sampai mereka berusia empat atau lebih.
Meskipun tidak ada obat untuk mereka, beberapa langkah dapat dilakukan untuk memaksimalkan kemampuan autis anak.
Perawatan tersebut dapat mencakup terapi dan pengobatan untuk mengurangi kecemasan mereka, antara lain.
Video berdurasi 10 menit ini menampilkan duo ayah-anak dari Illinois, yang mendiskusikan rencana mereka untuk hari itu dan berlatih matematika serta latihan ejaan.
Meskipun tanggapan Chase terhadap pertanyaan ayahnya tidak selalu jawaban yang jelas, Chadd menafsirkan dan menjelaskan kepada pemirsa tentang apa yang coba dikatakan oleh anak laki-laki itu.
Chadd mengatakan, “Ini adalah video yang bagus untuk siapa saja yang sedang belajar mengenai autisme. Ada kalanya individu dengan autis sangat mampu berkomunikasi dan bercakap-cakap dengan cara yang aneh dan berbeda.”
Dalam obrolan mereka, Chase mengatakan kepada ayahnya bahwa ia ingin bermain dengan senapan Nerf di rumah temannya, Jerry. Chadd tidak mengatakan “tidak” untuk jawabannya, tetapi menanyai dengan ejaan dan perkalian, yang sedang dipelajarinya.
Chadd meminta anaknya mengeja beberapa kata seperti “dinosaurus”, “blossom”, dan “obat”, yang dijawabnya dengan antusias.
Video yang dibuat Chadd ini bisa memberi contoh anak dengan autisme bagaimana mengekspresikan dirinya kepada ayahnya.
Beberapa anak autis mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, mereka yang mendekati anak-anak ini harus mengambil langkah sederhana untuk membuat mereka merasa nyaman saat bercakap-cakap dengan mereka, demikian menurut National Autistic Society.
Penting untuk menyebutkan nama si penderita autisme sebelum berbicara, sehingga mereka tahu untuk memperhatikan apa yang kita katakan.
Berbicara tentang minat atau hobi mereka dapat membuat hubungan dengan mereka menjadi lebih mudah.
(Baca juga:Miris, Ditinggal Orangtua, Remaja Penyandang Cacat Ini Diikat Kakeknya Selama 10 Tahun)
Tetapi jangan mengajukan banyak pertanyaan kepada individu autis, karena informasi yang berlebihan menyulitkan mereka.
Juga jangan gunakan bahasa kiasan, karena anak-anak dengan autisme kadang-kadang menganggap semuanya terlalu harfiah. Karena itu, hindari sarkasme, ironi, melebih-lebihkan, dan pertanyaan retoris.
Beberapa anak dengan autisme berkomunikasi dengan cara seperti gerak tubuh, menggerakkan tangan ke benda yang mereka inginkan, menggunakan gambar, melihat benda yang mereka inginkan, dan menangis.
Ini videonya: