Find Us On Social Media :

Hati-hati, Ada Pantangan dalam Diet Keto yang Bisa Bikin Otak Lemot

By Agus Surono, Kamis, 14 September 2017 | 19:00 WIB

(Baca juga: Bingung Kenapa Diet Selalu Gagal? Mungkin Empat Hal Ini Penyebabnya)

Lemak yang tepat?

Berdasarkan rekomendasi, total lemak yang jadi asupan dalam diet keto harus terdiri dari 80 persen asam lemak tak jenuh ganda, sisanya adalah lemak jenuh.

Asam lemah tak jenuh terbagi dua, yakni asam lemak tak jenuh tunggal (Monounsaturated Fatty Acid/ MUFA) dan asam lemak tak jenuh ganda (Polyunsaturated Fatty Acid/ PUFA).

Contoh MUFA  adalah minyak zaitun, kacang tanah, kedelai, dagung unggas, kacang kenari, butter kacang tanah dan alpukat.

Sedangkan asam lemak tak jenuh ganda alias PUFA bisa didapat dari ikan laut, minyak ikan dan minyak kedelai.

Sayangnya, apa yang diterapkan di Indonesia belum tentu tepat. Banyak di antara pelaku diet keto keliru memilih lemak, mereka justru lebih banyak menyantap daging-daging berlemak yang termasuk dalam lemak jenuh.

(Baca juga: Diet Superketat: Bisa Bikin Panjang Umur, Bisa Pula Bikin Kita Kekurangan Gizi dengan Cepat)

Durasi diet?

Berdasarkan penelitian, diet keto sebaiknya hanya dilakukan selama tiga hingga enam bulan. Di bawah tiga bulan adalah waktu yang paling ideal. Terlalu lama berdiet keto justru akan membuat asam urat dan kolesterol jahat semakin tinggi. 

Siapa yang boleh berdiet keto?

Orang obesitas yang sehat boleh melakukan diet keto. 

Sebaliknya, mereka yang punya berbagai penyakit seperti asam urat atau kolesterol tinggi tidak direkomendasikan menerapkan diet karena hanya akan membuat tingkat asam urat dan kolesterol jahat dalam tubuh semakin tinggi.

Namun, Samuel tidak merekomendasikan diet keto diterapkan oleh para pekerja yang dituntut untuk selalu berpikir. Sebab, butuh karbohidrat untuk membuat sel-sel otak bekerja dengan baik.

"Tanpa karbohidrat, jadi susah mikir, lemot," tutup dia. (*)