Find Us On Social Media :

Dihujani Roket Khmer Merah di Sungai Mekong Segera Saja Paspor dan Surat Penting Dibagikan

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 21 Oktober 2018 | 09:30 WIB

Setiap bangunan bahkan sampan-sampan yang lalu lalang di sungai memakai gambar atau lambang Vietnam Selatan.

Baca Juga : Makan Tikus Hidup untuk Bertahan, Berikut Lima Kengerian Rezim Khmer Merah Kamboja

Sampai pelabuhan Saigon banyak sampan kecil pakai mesin menyongsong kapal yang masih laju. Mereka melemparkan tali dan memanjat lambung kapal pakai tali seperti kera. Rupanya mereka adalah tukang beli barang yang sering dibawa awak kapal sebagai tambahan penghasilan.

3 ]uni 1974 sampailah kami di Saigon, ibukota Vietnam Selatan dan merapat di dermaga yang terletak di sepanjang sungai. Begitu kapal selesai membongkar muatan dan diikat, banyak gadis-gadis yangbermake-up dan berhiasan emas naik sampan mendekati kapal.

Gadis-gadis yang rata-rata berumur 15-18 tahun ini mengayuh sampan untuk membawa awak kapal berputar di sungai Saigon sambil berpacaran.

Saigon dan sekitarnya tidak seperti yang saya duga semula. Umumnya aman hanya berlaku jam malam. Tempat-tempat tertentu di dalam kota masih dijaga keras. Benteng-benteng dari karung pasir di perkemahan tentara dengan barikade kawat berduri.

Baca Juga : Khmer Merah yang Ingin Dirikan Negara Komunis Radikal Justru Digulingkan Vietnam yang Pernah Membantunya

Serdadu-serdadu hilir mudik dengan kendaraan militer selalu siap sedia, merupakan suasana sehari-hari di Saigon.

Setelah 15 hari di Saigon, akhirnya tanggal 18 Juni kami meneruskan perjalanan ke Kamboja menyusuri sungai Saigon dan berlabuh di Vung Tau. Di sini saya lihat sudah ada beberapa kapal yang berlabuh.

Sedangkan rencana ke Phnom Penh masih dirahasiakan tidak boleh dibocorkan. Sebelum meneruskan pelayaran kami mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi keadaan berat menembus blokade pemberontak Khmer merah di sungai Mekong.

Semuanya bekerja menyusun karung berisi pasir. Membuat benteng yang melindungi ruang anjungan sebagai pertahanan terakhir kami. Lantai atas ditimbuni lapisan pasir muka belakang, kanan kiri dan lantai bawah.

Baca Juga : Orang-orang Sebuah Kampung di Vietnam Ini Tega Memotong Ekor Gajah, Hanya untuk Alasan 'Konyol'