Find Us On Social Media :

Dihujani Roket Khmer Merah di Sungai Mekong Segera Saja Paspor dan Surat Penting Dibagikan

By K. Tatik Wardayati, Minggu, 21 Oktober 2018 | 09:30 WIB

Pemberat kapal diisi dan stabilitas kapal dijaga benarbenar. Kapal kami membawa beras dan muatan lainnya yang jumlahnya kira-kira 3000 ton.

Satu dua kapal mulai berdatangan. Saya lihat beberapa kapal perang dari kesatuan AL Vietnam Selatan sibuk mengadakan persiapan. Hari D. Day jatuh pada 20 Juni. Setelah pilot Vietnam Selatan naik kapal, perlahan-lahan konvoi meninggalkan Vung Tau menuju Phnom Penh.

Dua belas kapal niaga dari berbagai bendera kebangsaan tepat jam 10.30 bergerak satu persatu keluar dikawal kapal perang Vietnam Selatan. Di depan SS Hayan disusul MV Port Sun II, Nguon Khim, kapal kami MV Adriana, di buritan MV Ming Peng,

MV Tanh Than Ohu II dan 6 kapal tug boat yang sangat berat menggandeng muatan amunisi dan balok kayu yang ditutupi benteng pasir.

Baca Juga : Tragisnya Kisah Pangeran Sihanouk yang Kelima Anaknya Dibantai Khmer Merah Pimpinan Pol Pot

Sesudah berlayar 8 jam lebih, jam 18.45 tibalah konvoi di kota Vinh Long. Konvoi berhenti dan bermalam di situ. Sebab sangat berbahaya untuk berlayar pada malam hari karena banyak sabotase musuh.

Sore itu kapal kami dan kapal-kapal lain menambah perbekalan karung berisi pasir hingga anjungan tertutup sama sekali dari segala penjuru. Di dalamnya gelap seperti di dalam gua, pengap dan panas tapi apa boleh buat demi keselamatan kami.

Keesokan harinya jam 6.00 konvoi diteruskan dalam remang-remang  pagi yang berkabut dengan kekuatan penuh membelah sungai Mekong yang sedang pasang. Di kiri kanan tampak subur menghijau dengan pemandangan indah yang diselingi dengan bangunan yang hancur lebur bekas peperangan yang ganas.  

Menurut cerita sungai itu dulu ramai dan penuh dengan penduduk tapi akhirnya rata oleh bom pesawat Amerika.

Baca Juga : Dikenal Sebagai Negara Berkekuatan Udara Terbesar Sedunia, AS Justru Kalah Telak dalam Perang Udara di Vietnam

Enam jam berlayar sampailah di Anh Long dan bermalam di situ yang merupakan kota terakhir sebelum memasuki daerah gawat. Sore itu saya dikejutkan oleh tembakan yang ternyata dari anggota pengawal yang menembaki sekitar kapal untuk menghindari sabotir musuh.

Di situ saya lihat lebih banyak lagi kapal perang Vietnam Selatan jenis patroli, dan agak di tengah, markas terapung berupa kapal perang type supply. Di dalamnya bermarkas komandan konvoi Vietnam Selatan dan Kamboja yang mengatur siasat dan strategi.