Find Us On Social Media :

146 Kali Digigit Ular Berbisa, Graeme Gow Baik-baik Saja. Apa Rahasianya?

By Moh Habib Asyhad, Kamis, 6 April 2017 | 21:30 WIB

146 Kali Dipagut Ular Berbisa, Graeme Gow Baik-baik Saja. Apa Rahasianya?

"Saya tak mau diberi serum lagi," katanya. "Sebab setelah digigit taipan, saya menerima dosis serum yang amat banyak. Terbanyak yang bisa diterima tubuh manusia. Akibatnya, selama 48 jam saya benar-benar menderita. Bisa itu langsung menyerang tulang saya."

"Andaikata saat itu memegang kapak  pastilah saya potong pergelangan tangan saya. Tapi begitu masa kritis berlalu, tidak ada lagi tanda-tanda bisa di dalam darah saya. Sampai sekarang dokter masih meneliti penyebabnya. Tes menunjukkan saya memang memiliki kekebalan sampai tingkat tertentu terhadap beberapa jenis ular, walaupun tidak kebal sepenuhnya."

Meski berkali-kali selamat, Gow bukannya sama sekali tanpa cedera. Pembuluh vena di leher dan lengannya nampak menonjol menandakan tekanan darah cukup tinggi.

Yang paling ditakuti Gow adalah gigitan dari jenis ular coklat. "Pada hari panas, ular coklat cepat sekali mengeluarkan bisa bila diserang ular lain. Kebanyakan ular punya sifat pendiarri atau menghindar, kecuali jika diserang. Tapi yang satu ini bakal menyerang meski kita masih berada 10 m darinya sambil mengaktifkan kelenjar bisa. Bila kena, tamatlah riwayat kita."

Meskipun begitu, Gow tetap pembela ular yang gigih. "Dalam setahun hanya terjadi tiga ratus gigitan ular di Australia," tekannya. "Sembilan puluh lima persennya terjadi pada orang yang hendak menangkap atau membunuh mereka." Hanya 3 atau 4 orang setahun yang mati digigit ular.

Enggan disebut pakar

Sedikitnya ada 27 spesies ular baru, termasuk piton Owen Petty dan piton karpet Centranian yang diakui sebagai temuan Gow. Dia juga mengaku telah memberi ilmuwan lain bukti dari sekitar 100 yang Jain.

Menurutnya, penemuan-penemuan ini bukan Cuma hasil kerja kaki, tapi juga otak. "Kita mesti mencari kotoran, atau kulit yang ditinggalkan setelah ular ganti kulit," jelasnya.

"Kemudian perkirakan pukul berapa dan di mana ular itu aktif. Kita harus benar-benar sabar. Kita harus bolak-balik mengamati pola hidupnya: Kalau saya pergi mencari ular, saya tidak bakal pulang sampai saya menemukannya. Saya terus. Bertanya pada diri sendiri 'kekeliruan apa yang saya buat?'"

Ini pula sebabnya mengapa Gow menjadi pakar ular Australia yang terkemuka dan mengapa dia dipercaya oleh Komisi Konseryasi untuk menyusun panduan lapangan baru yang lengkap tentang ular berbisa di negara itu. Ini lanjutan dari studinya yang memenangkan penghargaan pada tahun 1990, Graeme Gow's Complete Guide to Australian Snakes.

Namun Gow enggan mendapat sebutan pakar. "Hanya orang yang punya ego besar yang menyebut diri pakar," katanya ngotot. "Dalam kehidupan ini sebenarnya tak ada yang melebihi tingkat magang kelas lanjut di bidang apa pun. Setiap hari kita hams terus-menerus belajar. Saya pun demikian."