Find Us On Social Media :

Ketika Penasehat Presiden Amerika Tidak Mau Mengaso hingga Kanker Menggerogoti Tubuhnya, Ibu Presiden pun Turut Merawatnya

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 10 Juli 2018 | 18:30 WIB

Nyonya Churchill Ikut Menjaga Kesehatan Hopkins

Keadaan Eropah yang ruwet dan banyaknya surat-surat yang diterima dari perdana Menteri Inggris Winston Churchill membuat kepala Roosevelt betul-betl pusing.

“Kalau saja saya bisa menyeberang ke Eropah untuk berunding sendiri, pasti banyak yang bisa diselesaikan,” kata persiden AS itu, sekitar hari Natal 1940. Sebagai akibat dari pendapat itu, Hopkins dikirim ke Inggris  sebagai wakil pribadi Roosevelt.

Baca juga: Ketika Terjadi Holocaust Selama Perang Dunia II, di Finlandia Ada Warga Yahudi yang Justru Bergabung dengan Pasukan Nazi

Antara Churchill dan Hopkins terjadi kontak yang erat. Hopkins pun mengenal dengan baik Nyonya Churchill.

Pada suatu hari Churchill yang otaknya diperas habis-habisan untuk mengatasi bencana perang yang dilancarkan Nazi, berakhir minggu di Chequers. Tapi disana ia bukan istirahat, melainkan bekerja keras, karena keadaan Rusia membuat orang pesimis, Hopkins diundang ke Chequers.

Bersama dia nyonya Churchill mengundang juga Quentin Reynolds, yang membantu menulis pidato Hopkins dihadapan BBC. Menurut Reynolds, Hopkins bekerja berjam-jam, menghadiri sidang-sidang kabinet Inggeris.

Hopkins merasa lelah sekali. Kepada Nyonya Churchill yang menanyakan  kesehatannya Hopkins menyatakan bahwa ia diserang “grippe". Tapi Reynolds sendiri merasa yakin bahwa penyakit lama Hopkins kambuh lagi.

Baca juga:Mematikan, Inilah 6 Deretan Senjata Infanteri Terbaik Perang Dunia II

Nyonya Churchill memberi perhatian besar sekali kepada kesehatan Hopkins. Tanpa dikatakan pun  ia tahu kalau kesehatan Hopkins terganggu. Di Chequers, jam 11.00 malam nyonya Churchill menganjurkan Hopkins supaya pergi tidur.

“Besok akan banyak pekerjaan. Lebih enak bicara pagi-pagi dengan Winston. Saya sudah minta pembaringan saudara disiapkan dan menaruh sebotol air panas disitu.”

Jadi ternyata bukan cuma nyonya Roosevelt saja yang begitu teliti mengurus kesehatan Hopkins. Ditanah Inggeris pun ada wanita penggede yang menunjukkan perhatian serupa. Hal ini tidak mengherankan kalau diingat bahwa dalam perang mati-matian melawan Jerman yang kemudian dibantu oleh Jepang Hopkins seakan-akan salah satu urat nadi yang terpenting.