Find Us On Social Media :

Ketika Penasehat Presiden Amerika Tidak Mau Mengaso hingga Kanker Menggerogoti Tubuhnya, Ibu Presiden pun Turut Merawatnya

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 10 Juli 2018 | 18:30 WIB

Maret 1939 Hopkins diperiksa lagi dengan sinar X, karena ia terus menerus merasa lelah. Hopkins sendiri menjatakan: “Tidak apa-apa, cuma masuk angin.” Memang tidak didapati tanda-tanda kankernya kambuh.

Tapi rupanya Hopkins pasien yang susah diurus. “Kalau saja pasien kenamaan kita ini mau bekerja sama sedikit dalam cara hidup yang lebih memenuhi syarat kesehatan, hasilnya pasti sangat besar", tulis Dr Kenneth Johnson dari Mayo Clinic.

22 Agustus 1939 Hopkins masuk kembali ke Mayo Clinic. Dalam surat ucapan selamat ulang tahun kepada Hopkins (22 Agustus 1939), presiden Roosevelt: “Saya senang engkau berada di Mayo Clinic. Ini merupakan tindakan bijaksana satu-satunya yang bisa dilakukan.”

Surat ini bukan hanya menunjukkan betapa besarnya perhatian presiden terhadap Hopkins, tapi juga bahwa keadaan kesehatan Hopkins agak mengkhawatirkan. Padahal pikiran Hopkins sangat dibutuhkan dalam perang Eropah.

Baca juga: Muncul Benjolan di Leher atau Ketiak? Hati-hati, Bisa Jadi Itu Gejala Kanker Limfoma yang Sangat Agresif dan Sulit Diobati

Dari rumah sakit, Hopkins menulis surat pada Diana. Menurut pendapat Robert E. Sherwood dalam Roosevelt and Hopkins, surat itu mungkin disangka Hopkins suratnya yang  terakhir.

Dalamnya antara lain Hopkins minta anaknya berenang tiap hari dan tanpa menggunakan lagi water wing. "Aku tidak pernah melupakan bahwa engkau ingin pergi ke Fair. Bagaimanapun juga dan dengan cara apapun pada suatu hari kita akan kesana sebelum sekolah mulai. Saya sangat ingin engkau ada disini bersama saya dan menyaksikan tanah pertanian yang indah ini.”

Ketika itu putera Hopkins yang bernama David (dari isterinya yang pertama) diberi tahu bahwa Hopkins tidak mungkin hidup lebih lama dari 4 minggu. Dokter sudah putus harapan.  Mereka merasa tidak sanggup lagi merebut jiwa Hopkins dari Malaikat Maut.

Hopkins sendiri merasa ia paling tahan hidup beberapa minggu lagi.

Baca juga: Tolak Membunuh Musuh di Perang Dunia II Prajurit Ini Malah Mendapatkan Medali Kehormatan, Begini Kisahnya yang Mengharukan

Tapi presiden Roosevelt bukan orang yang mudah menyerah. Ia menyerahkan kewajiban menolong Hopkins kepada Angkatan Laut A.S. Ahli bedah A.L. yang ahli dalam penyakit tropis dipanggil. Hopkins dipindahkan ke Washington.

Di sini ia dijadikan “kelinci pertjobaan" dalam segala matjam percobaan biochemical. Memang tidak enak untuk Hopkins, tapi rupanja ini memperpanjang umur Hopkins 6 tahun lagi.