Advertorial

Muncul Benjolan di Leher atau Ketiak? Hati-hati, Bisa Jadi Itu Gejala Kanker Limfoma yang Sangat Agresif dan Sulit Diobati

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Ade Sulaeman

Tim Redaksi

Limfoma adalah jenis kanker yang berkembang di sel-sel putih dari sistem limfatik. Mereka terbagi menjadi 2 jenis.
Limfoma adalah jenis kanker yang berkembang di sel-sel putih dari sistem limfatik. Mereka terbagi menjadi 2 jenis.

Intisari-Online.com- Limfoma adalah jenis kanker yang berkembang di sel-sel putih sistem limfatik, yang merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh.

Sistem limfatik adalah struktur kompleks yang terdiri dari saluran kecil, simpul, sumsum tulang dan organ yang kesemuanya terbuat dari limfosit.

Pasien dengan penyakit ini tidak dapat mengontrol aktivitas limfosit.

Dengan demikian, mereka mulai tumbuh dengan cara yang abnormal dan tidak proporsional.

Baca Juga:Catat ya Wanita, Jangan Pernah Lakukan 4 Hal Ini di Organ Intim atau Anda Akan Menyesalinya

Akhirnya pertumbuhan itu menumbuhkan tumor di dekat kelenjar getah bening, seperti ketiak, leher dan perut.

Meskipun, seperti semua kanker, perkembangannya kompleks dan agresif, deteksi dini adalah kunci utama untuk pengobatan yang berhasil.

Menurut data dari National Institute of Cancer AS , ada dua kategori dasar limfoma: LimfomaHodgkin (HL) dan LymphomaNon-Hodgkin (NHL).

Baca Juga:Seperti Siluman, PersonelKopaska Ini Seorang Diri dan Tanpa Senjata Menyusup ke Kapal Perang Malaysia Lalu Mengusirnya

Mereka membagi masing-masing menjadi beberapa sub-tipe, meskipun Hodgkin kurang umum daripada Non-Hodgkin.

Perilaku, penyebaran, dan pengobatan mereka bervariasi dari orang ke orang tergantung pada sistem limfatik dan kekebalan tubuh Anda.

Yang pertama, limfoma Hodgkin, termasuk keberadaan sel yang disebut sel Reed-Sternberg.

Ini menyebabkan gejala utama: radang kelenjar getah bening.

Baca Juga:Gigih Menentang AS dan Ancam Akan Menyerang Israel, Presiden Turki Erdogan Sukses Menangkan Pemilu

Jenis lainnya, non-Hodgkin, termasuk kelompok besar dan beragam kanker sel-sel sistem kekebalan tubuh.

Ia cenderung agresif dan sulit diobati.

Kanker ini dapat menyebar dengan mudah dan menyebabkan munculnya kanker secara bertahap di area lain.

Sayangnya, 75% limfoma adalah Non-Hodgkin.

Baca Juga:(Foto) 10 Foto Ini Menunjukkan Betapa Tidak Berdayanya Manusia Menghadapai Kekuatan Alam

Meskipun ada beberapa faktor yang menandai perkembangannya, para ahli belum dapat menentukan dengan pasti apa penyebabnya.

Mendeteksi limfoma: Apa gejala utama limfoma?

Meskipun gejala limfoma dapat bervariasi pada setiap pasien sesuai dengan jenis dan tingkat keparahannya, gejala umumnya meliputi:

  • Pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Tiba-tiba muncul benjolan.
  • Penurunan berat badan yang berlebihan dan tidak dapat dijelaskan.
  • Demam terus menerus.
  • Keringat malam yang berlebihan.
  • Suhu tinggi.
  • Kelelahan dan kelemahan kronis.
  • Penurunan atau hilangnya nafsu makan.
  • Batuk dan kesulitan bernapas.
  • Nyeri di perut, dada dan tulang.
  • Pembengkakan perut.
  • Selalu merasa kenyang.
  • Panas dingin.
Setelah mendeteksi limfoma, praktisi melanjutkan perawatan langsung dan intensif.

Pengobatan standar penyakit dalam keadaan yang lebih agresif terdiri dari program kemoterapi dan terapi biologi.

Selain itu, terapi radiasi mungkin efektif untuk pasien limfoma di tahap I dan II. Ini tergantung pada aktivitas sel-sel ganas.

Baca Juga:Bukan Danau Toba, Inilah Danau Terdalam di Indonesia, Ada Gua Tengkorak di Dalamnya

Artikel Terkait