Find Us On Social Media :

Misteri Kematian Martin Bormann, Sekretaris Hitler yang Jasadnya Diburu Bak Setan

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 6 Juli 2018 | 16:00 WIB

Hitler sendiri menembak diri sehari sebelumnya. Serdadu-serdadu tentara Merah sudah berada 200 meter dari gedung kanselir tersebut.

Selama Hitlerjungen (pemuda Hitler) dan "serdadu rakyat" masih mempertahankan daerah itu, kaum elite NS dalam lubang pelindungan sudah memikirkan mau melarikan diri atau bunuh diri.

Baca juga: Di Blok Maut Kamp Konsentrasi Nazi Ini Rambut Para Korban yang Tewas Dijadikan Bahan Tekstil, Sadis!

Pukul 16.30 Bormann memberi perintah untuk melarikan diri. Menteri propaganda Dr. Joseph Goebbels tidak mau ikut. Setengah jam kemudian Magda Goebbels memberi laporan: "Sudah beres".

Ia telah meracuni ke enam anaknya. Kemudian Bormann mengajak beberapa penghuni bunker lain minum kopi : Mari kita minum bersama seperti dulu sering kita lakukan dalam jaman perang.

Menjelang pukul 8 malam Ny. Goebbels minta diri: "Anak anak kami sudah menjadi malaikat. Kami akan menyusul".

Martin Borman mengenakan mantel kulit di atas uniform jendralnya dan membagi-bagi penghuni bunker menjadi beberapa kelompok. Hampir pukul 22.00 Bormann bersama kelompoknya keluar menuju ke setasiun di jalan Friedrich.

Mereka sampai di jembatan Weidendam. Di belakang jembatan itu sudah ada barikade panser yang masih mempertahankan jalan masuk Spree.

Baca juga: Kisah Menara Kematian Nazi yang Mematikan Sekaligus Nyaris Tak Bisa Dihancurkan

Tidak boleh ikut "Macan"

Serdadu-serdadu Sovyet mengambil tempat dalam puing-puing rumah dan menembak terus menerus. Empat meriam Jerman menembak kembali. Sebuah meriam lain bungkam karena tertembak.

Kelompok kecil pejuang Jerman dengan mobil panser biasa dan panser pengintai mencoba untuk menerobos rintangan itu. Bormann ingin ikut dengan salah satu panser Macan. Komandannya menolak. Panser itu penuh dengan orang-orang yang cedera.