Find Us On Social Media :

[Perkara Kriminal] Cinta Mati yang Dibawa Mati

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 8 Desember 2016 | 19:43 WIB

Cinta mati yang dibawa mati

Duke dan kawan-kawan mulai mencoba membuat kesimpulan sederhana. Pertama, besar kemungkinan Jim Brescia menggunakan kartu telepon prabayar untuk mengontak Ed, mengancam dan menggiringnya ke arah pembunuhan. Kedua, Nancy Campbell, mantan pacar Scott Foxworth, adalah penghubung antara Jim dan Scott. Ketiga, Scott menjadi eksekutor yang bertugas menghabisi nyawa Ed dengan imbalan sejumlah uang.

Berdasarkan ketiga hipotesis di atas, Duke mencoba mencari celah di titik terlemah, Nancy Campbell (saat itu 25 tahun). Nancy dijanjikan keringanan hukuman jika mau buka mulut.

Siasat Duke berhasil. Sebagian hipotesisnya mendapat bukti kuat, ketika Nancy menyebut angka AS$10 ribu sebagai upah dari Jim untuk Scott. Untuk membunuh? “Bukan,” tegas Jim, yang akhirnya mengaku memang menyewa Scott, tapi kemudian menambahkan, “Saya memang membayar Scott, tapi tidak untuk membunuh. Saya membayar dia hanya untuk melakukan sesuatu, agar Ed menjauhi Stacey.”

Penyelidikan polisi memang menunjukkan, pada 14 Oktober 2005 Jim mencairkan cek dalam jumlah besar. Beberapa hari kemudian, saldo rekening Scott menggelembung.

Nancy juga buka rahasia, Jim dan Scott menggunakan kartu telepon prabayar untuk menelepon langsung Ed Schiller, agar mengetahui jadwal pekerjaan, keberadaan, dan tempat tinggal pacar Stacey itu. “Tanggal 13 Januari, Jim menelepon saya. Dia bilang, ‘Sesuatu yang buruk telah terjadi.’ Saya tanya apanya yang buruk? Tapi sekali lagi dia hanya bilang, ‘Sesuatu yang benar-benar buruk telah terjadi.’ Hanya itu.”

Lucunya, tak lama kemudian Scott juga menelepon Nancy, dan bilang: “Aku harap dia tidak menyewa orang lain untuk melakukan pekerjaan buruk itu.” Nancy berusaha bertanya: “Kamu bicara apa Scott?” Scott Cuma menjawab: “Kamu tahu, dia selalu minta aku melakukan sesuatu. Tapi untuk yang terakhir ini, bukan aku yang melakukannya.”

Saat menelepon Nancy, Jim dan Scott berusaha saling menyudutkan dan saling tunjuk batang hidung. Atau, keduanya memang sengaja berkomplot untuk membuat Nancy – satu-satunya orang yang dianggap mengetahui rencana pembunuhan Ed – bingung?

Jatuh stroke

Masih banyaknya tanda tanya yang tersisa seputar sikap Stacey sebenarnya terhadap Jim, serta rantai hubungan Jim, Nancy, dan Scott membuat persidangan berjalan seru. Total jenderal, dihadirkan tak kurang dari 69 saksi dan sekitar 200-an barang bukti. Penuntut umum tetap konsisten pada hasil penyelidikan Duke dan pernyataan Nancy. Jim dan Scott dianggap sebagai dua orang yang paling bertanggung jawab atas pembunuhan tingkat satu terhadap Ed Schiller. Hukuman mati, minimal penjara seumur hidup menunggu mereka.

Sementara itu, Jim Brescia dibela oleh salah satu pembela terlihai di Boston, Jay Carney.

“Banyak keterangan Nancy yang sulit diterima. Secara umum,  dia berada di tengah keinginan untuk melepaskan diri dari rantai persekongkolan Jim dan Scott – jika itu dianggap sebagai persekongkolan Apa pun perkataannya tentu bakal memojokkan pihak lain,” tegas Jay. Jay pun bertanya pada Stacey: “Sekarang, apakah Anda membenci Jim Brescia?” Dijawab oleh Stacey: “Tidak, saya tidak membenci Jim. Karena kebencian hanya akan membebani hidup saya. Kebencian juga yang membuat Ed terbunuh.”

Jay juga berusaha meyakinkan Juri bahwa rekonsiliasi hubungan Jim dan Stacey sebenarnya hampir terjadi. Ketika Stacey memperbolehkan Jim tinggal di rumah bersama anak-anaknya, untuk merayakan liburan Natal. ”Jika proses rekonsiliasi tengah terjadi, untuk apa Jim Brescia merencanakan pembunuhan Ed Schiller?” suara Jay meninggi.