Dalam sebuah cerita, saking tajamnya, pedang Damaskus yang diam tanpa digerakkan bisa merobek sutra yang dijatuhkan dari udara..
Tak hanya itu, batu pun dapat dibelah menjadi dua tanpa membuat pedang tumpul.
Pada masa lalu, pedang ini memiliki karakter melengkung yang meruncing ke ujungnya.
Baca Juga: Siapa Sangka, Operasi Plastik Ternyata Sudah Dikenal di India Sejak Abad ke-6 Sebelum Masehi
Pedang Damaskus asli juga memiliki pola aliran air terukir di seluruh permukaan bajanya.
Pola ini terbentuk bukan hasil dari teknik tertentu, tetapi itu terjadi secara alami.
Apa yang membuat pedang Damaskus begitu hebat?
Bahan utama dalam membuat pedang ini adalah baja wootz yang dipasok dari India.
Namun karena pertempuran prajurit Muslim dan tentara Salib, makan orang mulai mengacunya sebagai baja Damaskus (ibu kota Suriah).
Menurut para ilmuwan Jerman, baja wootz pada waktu itu memiliki Tabung Karbon Nano (CNT).
Dengan partikel CNT ini, pedang baja Damaskus menjadi lebih kuat hingga puluhan kali dari baja biasa.
Baca Juga: Anda Berusia 40 Tahun? Inilah 6 Nutrisi yang Wajib Anda Konsumsi
Tingkat ketepatan dalam menempa pedang ini diduga telah berhasil menghasilkan CNT di mikrostruktur baja.
Hal-hal yang hingga kini belum bisa dilakukan dengan menggunakan studi paling modern sekalipun.
Bahkan penggemar pedang era modern sekarang bersaing mencoba menduplikasi pedang Damaskus.
Namun, tidak pernah sama dengan pedang Damaskus asli peninggalan Salahudin Al-Ayyubi dan prajuritnya.
Baca Juga: Ulfberht, Pedang Kuno Bangsa Viking dengan Teknologi yang Melampaui Zamannya, Futuristik!