Advertorial

Evolusi Rudal: Bagaimana Ia Berkembang Semakin Canggih dan Pintar?

Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad
Muflika Nur Fuaddah
Moh. Habib Asyhad

Tim Redaksi

Seiring waktu dengan meningkatnya teknologi, rudal pun berkembang menjadi semakin lebih canggih dan pintar.
Seiring waktu dengan meningkatnya teknologi, rudal pun berkembang menjadi semakin lebih canggih dan pintar.

Intisari-Online.com- Manusia dulu saling melemparkan rudal satu sama lain.

Tetapi seiring meningkatnya teknologi, rudal ini pun berkembang lebih canggih dan menjadi lebih pintar.

Bahkan dilengkapi sistem pemandu kendali ke arah target.

Nah, bagaimana perkembangan evolusi rudal dari waktu ke waktu?

Baca Juga:Mengapa Layang-layang Buatan Rakyat Palestina Sangat Meneror Israel Hingga Harus Kerahkan Sniper?

1879: Brennan torpedo

Louis Brennan merancang salah satu misil pertama yang dilengkapi sistem pemandu rudal.

Pelabuhan memasang rudal ini sebagai bentuk pertahanan pantai dan mengarahkan rudal ke arah kapal musuh menggunakan kabel baja yang melekat.

Baca Juga:Enggak Perlu Repot Ngetik di WhatsApp Cukup Ngomong Tulisan Akan Terketik Sendiri, Begini Caranya!

1898: Kapal kendali jarak jauh Tesla

Nikola Tesla memperagakan model perahu berukuran 1,5 meter yang dikendalikan oleh gelombang radio.

Dia berteori teknologinya dapat menciptakan peledak nirkabel, tetapi tidak ada yang mengadopsi desainnya.

Baca Juga:Mengapa Peringkat Kekuatan Militer Israel Kerap Berada di Bawah Peringkat Kekuatan Militer Indonesia?

1917: Target Udara

Tes awal dari pesawat pembom tanpa awak seperti ini seringkali berakhir pada kegagalan.

Kegagalan disebabkan karena terbatasnya kontrol radio yang hanya dapat bergerak ke atas / bawah dan kiri / kanan.

Kemahiran yang dibutuhkan datang setelah perang, bersama dengan peluncuran pelontar yang lebih baik.

Baca Juga:Perbandingan antara Pesawat Kepresiden AS yang Antinuklir dan Pesawat Pemimpin Korut yang Usang dan Produk Perang Dingin Bak Bumi dan Langit

1944: Rudal V-1

Untuk mengarahkan rudal jelajah pertama yang terbang dalam pertempuran, insinyur Jerman memasang giroskop sederhana sebagai keseimbangan dan kompas.

Setelah diarahkan, odometer bom menghitung putaran baling-baling dan memutus kemudi.

Ini mengakibatkan rudal jatuh ke bawah dan bom meluncur menuju targetnya.

Baca Juga:Punya Mobil tapi Tak Ingin Mengganggu Lingkungan, Arek Suroboyo Ini Putar Otak untuk Memodifikasi Garasinya dan Hasilnya Sangat Inspiratif!

1950: Lark

Untuk memerangi pilot kamikaze selama Perang Dunia II , Angkatan Laut AS mulai mengembangkan rudal surface-to-air.

Tapi itu butuh waktu enam tahun sebelum sistem pemandu Lark mencetak kesuksesan.

Baca Juga:Habiskan Biaya Rp1 Miliar Sekali Jalan, Tengok Mewahnya Kereta Khusus Kerajaan Inggris Ini

1953: Sidewinder

Sebagai alternatif untuk radar rudal yang membutuhkan bimbingan dari pilot, Angkatan Laut AS mengembangkan senjata heat-homing yang terkait dengan infra merah.

Teknologii sangat akurat dan murah sehingga militer masih menggunakan varian ini hingga sekarang.

Baca Juga:Uang Seribu Tahun 1987 Dijual Rp28 Juta, Inilah Deretan Uang Lawas yang Bernilai Hingga Ratusan Juta

1983: Tomahawk

General Dynamics mulai mengembangkan Tomahawk di tahun 1970-an.

Versi perkembangannya saat ini dinavigasi oleh GPS dan dengan mencocokkan apa yang dilihat oleh kamera dengan peta, semua diatur oleh komputer onboard.

Baca Juga:Inilah 5 Fitur Canggih Ponsel Android Namun Jarang digunakan Oleh Penggunanya

2018: Rudal anti kapal jarak jauh

LRASM menggabungkan kedua radar dan sensor inframerah.

Sistem penargetan otonom memungkinkannya untuk mengidentifikasi dan menghancurkan musuh tanpa bimbingan manusia.

Baca Juga:S-400, Sistem Rudal Canggih Buatan Rusia Seharga Rp5,5 Triliun yang Diinginkan Banyak Negara Namun 'Dicemaskan' AS

Artikel Terkait