Find Us On Social Media :

Tak Hanya di Istana, di Medan Perang pun Keluarga Kerajaan Inggris Tetap Diincar Paparazzi

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 8 Juni 2018 | 19:00 WIB

Pangeran Charles dan Pangeran William tampak menyambut kedatangan Harry di pangkalan tersebut.

Pangeran Harry merupakan anggota keluarga Kerajaan Inggris pertama yang terlibat di zona pertempuran dalam 25 tahun terakhir. Sebelumnya, Pangeran Andrew, sang paman, pernah menjadi pilot helikopter dalam Perang Malvinas tahun 1982.

Tapi ada yang membedakan  kiprah sang paman dan kemenakan. Dalam tugas ini, Harry mempertaruhkan nyawa dengan bergabung bersama 7.800 personel militer Inggris.

Meskipun masih berharap bisa kembali secepatnya ke medan laga, tampaknya keinginan Harry itu takkan mudah terlaksana. Mengapa? Menurut Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Jenderal Richard Dannatt, takkan ada kemungkinan penugasan bagi kekasih Chelsy Davy (gadis kelahiran Zimbabwe) ini dalam waktu 12-18 bulan ke depan.

Penasaran nih, apa saja hal yang telah dilakukan Harry selama 10 pekan di garda depan? Berbagai wawancara dan foto memperlihatkan berbagai kegiatannya selama berada di negeri Taliban.

Baca juga: Pangeran Harry Tak Hanya Ingin Jadi Tentara yang Jago Berperang, tapi Juga Seperti Gurkha yang Haus Darah

Harry bertanggung jawab atas pengerahan serangan udara terhadap posisi-posisi Taliban di Provinsi Helmand yang berbahaya. la juga terlibat dalam penyerangan ke markas Taliban dan melakukan patroli jalan kaki dan tank.

Sebagian waktunya bahkan dihabiskan di markas tentara Inggris yang berjarak tak lebih dari 500 m dari wilayah Taliban.

Dengan kata lain, Harry berjuang di garis depan. Di situ Harry ditemani oleh Kopral David Baxter, yang sudah lebih berpengalaman. "Harry benar-benar  membumi. Sejujurnya, saya tak  pernah berpikir bahwa pewaris ketiga tahta Inggris ini juga diperlakukan sama seperti perwira kavaleri lainnya," tandas Baxter.

Pujian pun datang dari Marsekal Sir Jock Stirrup. "Harry bertindak secara profesional selama bertugas di Afganistan. Dia telah menunjukkan keberanian dan kesungguhan yang menjadi ciri para personel angkatan bersenjata," ujarnya.

Diberi Tahu Nenek

Ketika ditanya bagaimana perasaan Harry saat harus dikirim ke Afganistan, dia menjawab: campur aduk. "Antara membangkitkan semangat, kaget, dan merasa mendapat kesempatan untuk melakukan tugas tentara yang sesungguhnya, yang benar-benar ingin saya lakukan sejak ikut bergabung (dalam ketentaraan)."