Advertorial
Intisari-Online.com -Sebagai anggota pasukan tempur satuan kavaleri Kerajaan Inggris (Household Cavalry), Pangeran Harry yang mahir mengendarai tank lapis baja pernah bertugas di medan tempur perbatasan Afghanistan-Pakistan pada 2007.
Kawasan perbatasan yang merupakan medan perang paling berbahaya itu juga dikenal sebagai daerah tanpa hukum sekaligus merupakan pasar senjata gelap.
Siapapun bisa membeli senjata di kawasan itu mulai dari senjata senapan mesin ringan hingga senjata rudal antitank yang bisa dipanggul (manpad).
Pasukan tank Harry yang bermarkas di daerah Garmsir dikomandani oleh Mayor Mark Millford dan bertugas untuk menghalau serangan frontal Taliban sekaligus melaksanakan misi patroli serta pengejaran.
Misi patroli menggunakan tank di jalanan perbatasan Afghanistan-Paskistan bagi pasukan kavaleri Inggris dan AS selama ini menjadi misi paling berbahaya karena kendaraan sering melindas peledak rakitan (Improvised Explosive Device/IED) yang dipasang Taliban.
Kendati merupakan peledak rakitan daya ledak IED sangat dahsyat sehingga bisa menghancurkan sebuah tank atau kendaraan militer khas AS, Humve.
Sebagian besar pasukan koalisi yang gugur dalam peperangan di Irak dan Afghanistan diakibatkan oleh IED dan bukan dalam baku tembak.
Oleh karena itu meskipun Pangeran Harry ketika bertugas di Garmsir menggunakan tank, resiko terbunuhnya justru lebih besar dibandingkan resiko pasukan infanteri yang bertempur di darat tanpa tank.
Peristiwa yang nyaris membuat nyawa Pangeran Harry melayang memang hampir terjadi.
Suatu kali dalam misi patroli di perbatasan Pakistan-Afghanistan, tank yang dikendarai Pangeran Harry sebenarnya telah melintas di atas ranjau darat tapi ternyata tidak melindas bagian pemicunya.
Mengetahui ada ranjau yang tampak ‘nongol’ di bawah tank, Pangeran Harry dan para awak tank lainnya segera turun serta dievakuasi.
Lalu secara perlahan dan sangat hati-hati tank dipindahkan dari lokasi untuk selanjutkan dilaksanakan tindakan penjinakan ranjau darat yang berupa rangkaian sejumlah bom itu.
Posisi pemicu ranjau dengan roda tank yang dikendarai Pangeran Harry ternyata hanya berjarak 6 inchi. Jika sampai terlindas dan meledak dahsyat, tank dipasikan hancur dan para awaknya tewas.
Namun demikian, meski nyaris gugur, Harry ternyata tidak merasa kapok untuk bertempur di Afghanistan.
Meski harus menghadapi perlawanan para pejuang Taliban yang tangguh dan tinggal di kawasan yang pada musim dingin suhunya bisa mencapai minus 26 derajat Celsius.
Pada tahun 2013, Harry bahkan bertugas tempur lagi ke kawasan Helmand Afghanistan.
Tapi pada misi tempur di daerah pegunungan batu itu, Harry tidak bertempur menggunakan tank lagi melainkan heli tempur paling canggih AH-64 Apache.
Baca juga:Sambut Awal Bulan Juni Lewat Zodiakmu, Apakah Keberuntungan Akan Menantimu?