Find Us On Social Media :

Bagaimana Jassin Menyusun Dokumentasi Di Pusat Dokumentasi Sastra?

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 22 Juli 2024 | 13:07 WIB

Bagaimana Jassin menyusun dokumentasi di Pusat Dokumentasi Sastra? Sebelum menjawab pertanyaan di atas, baiknya kita tahu profil Sang Paus Sastra Indonesia

Kuliah-kuliah selalu dia tulis lebih dahulu, di depan kelas tinggal membaca. Itu pun berat baginya. Sehingga akhirnya terpaksa minta berhenti, sekembalinya dari belajar perbandingan kesusastraan pada Universitas Yale di AS selama setahun.

Tak bisa bicara di depan umum

Sore itu tiga jam kami bertutur kata. Lancar sekali pembicaraan, malah mengasyikkan. Di tengah saya tukas, “Bung bilang sulit bicara, tetapi ini begitu leluasa ....” Sahutnya, “Omong-omong di bawah empat, enam mata, bisa. Tetapi jangan di depan orang banyak. Rasa-rasanya kecut hati memandang sorotan mata hadirin yang menatap. Konsentrasi terganggu, pembicaraan macet.”

Sekali waktu dia diminta berbicara dalam simposium fakultas sastra. Permintaan ini dia terima karena panitia simposium gigih dan terus mendesak. Tetapi toh, dengan satu syarat, tanpa diskusi lisan.

“Karena segala syarat yang harus ada pada seseorang pembicara di depan umum, saya tidak punya. Syarat-syarat tersebut adalah kecekatan berbicara dan seperti halnya dalam diskusi, kecepatan berpikir, kecepatan merumuskan dengan baik.”

Seorang komentator soal-soal kebudayaan di RRI menyarankan, tidakkah sebaiknya dia mencoba. Jawabnya, “Ini suatu nasihat yang tidak saya perlukan, karena saya terlalu kenal diri saya.”

Akan tetapi Jassin masih terikat pada fakultas sastra, bukan di depan kelas melainkan sebagai koordinator pengajaran sastra dan sebagai pembimbing para mahasiswa yang sedang mempersiapkan skripsinya untuk sarjana muda dan sarjana.

Pekerjaannya yang pokok (pegawai tetap) pada Lembaga Bahasa, Departemen Pendidikan Dasar dan Kebudayaan. Dua pekerjaan tersebut saling mengisi. Oleh karena di lembaga itu tugasnya mengikuti perkembangan kesusastraan Indonesia Modern. Membaca, meneliti, menggunting, menyimpan.

Sebagian dari dokumentasinya sendiri dipindahkan ke lembaga itu, sehingga menjadi “dapur yang subur” untuk para mahasiswa yang sedang mencari bahan.

Asal nama Hans

Ciri-ciri khas Jassin seperti teliti, rapi, pendiam, sedikit banyak diwarisi dari keluarganya di Gorontalo, tempat kelahirannya pada tanggal 31 Juli 1917. Hans Bague Jassin berarti Hans anak Bague dari keluarga Jassin.

Bague nama ayahnya Bague Mantu Jassin, yang bekerja sebagai juru tulis dan penata arsip pada perusahaan minyak Shell. Ayahnya tidak menamatkan HIS, namun bahasa Belandanya perfekt, sempurna.