Ada 5, Inilah Ciri-ciri Sejarah Sebagai Ilmu Menurut Kuntowijoyo

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Penulis

Ada lima, inilah ciri-ciri sejarah sebagai ilmu menurut Kuntowijoyo, begawan sejarah yang masyhur lewat buku-bukunya. Tak hanya sejarah tapi juga sastra.
Ada lima, inilah ciri-ciri sejarah sebagai ilmu menurut Kuntowijoyo, begawan sejarah yang masyhur lewat buku-bukunya. Tak hanya sejarah tapi juga sastra.

Intisari-Online.com -Kuntowijoyo dianggap sebagai salah satu sejarawan yang paling fasih berbicara tentang metode penelitian sejarah.

Ini bisa kita lihat lewat tiga bukunya: Pengantar Ilmu Sejarah(cet I, 1995), Metodologi Sejarah (cet I, 1994), dan Penjelasan Sejarah (cet I, 2008).

Lalu apa pengertian sejarah dan apa ciri-ciri sejarah sebagai ilmu menurut Kuntowijoyo?

Pengertian sejarah menurut Kuntowijoyo adalah suatu hal atau peristiwa yang sudah terjadi di masa lalu yang direkonstruksi atau membangun kembali kejadian masa lampau untuk kepentingan masa kini dan masa mendatang.

Tak hanya itu, Prof Kunto--sapaan akrabnya--jugamenjelaskan bahwa sejarah adalah sebuah ilmu yang menyajikan fakta secara diakronis, ideografis, unik, dan empiris.

Diakronis: berarti memanjang dalam waktu, tetapi terbatas dalam ruang. Sejarah bersifat diakronis karena berhubungan dengan waktu.

Ideografis: berarti menceritakan, memaparkan ke dalam sebuah tulisan. Adapun sejarah bersifat ideografis karena memiliki karakteristik menceritakan dan menggambarkan sebuah peristiwa pada masa lampau.

Unik: berarti sebuah peristiwa hanya kejadian satu kali dan tidak terulang.

Empiris: berarti sebuah peristiwa yang terjadi berdasarkan kejadian nyata yang pernah dialami.

Hal ini berarti sejarah bersifat empiris karena berdasarkan peristiwa dan kejadian masa lampau yang pernah terjadi dan didukung dengan bukti-bukti serta fakta sejarah.

Menurut Kuntowijoyo, sudah seharusnya sebuah sejarah dibedah secara kritis dengan cara analisis filsafat, memahami sejarah secara filosofis yang mampu menjadikan fakta-fakta historis sebagai alat penunjuk manusia dalam menghadapi kehidupan di masa depan.

Fakta-fakta sejarah tersebut kemudian direkonstruksi sedemikian rupa untuk dikontekstualisasikan ke dalam kehidupan masa sekarang.

Semasa hidup, Kuntowijoyo memang banyak belajar tentang sejarah serta melakukan penelitian menggunakan teknik pengumpulan data dan evaluasi data.

Menurut Kuntowijoyo, ada lima langkah dalam melakukan penelitian sejarah, yaitu:

- Pemilihan topik

- Heuristik (pengumpulan sumber)

- Verifikasi (kritik sejarah)

- Interpretasi (penafsiran)

- Historiografi (penulisan)

Menurut Kuntowijoyo, sejarah dianggap sebagai sebuah ilmu karena memiliki 5 ciri, yaitu:

Memiliki sifat yang empiris, artinya sejarah melakukan kajian atau pengamatan pada peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lampau.

Kajian atau pengamatan tersebut dijalankan dengan cara yang logis dan sistematis (bertahap).

Memiliki objek kajian, artinya sejarah dianggap sebagai ilmu karena memiliki objek atau sasaran penelitian, yakni manusia dan masyarakat yang terikat pada sudut pandang waktu.

Memiliki teori, artinya sebagai serangkaian kaidah atau aturan pokok yang pengikat proses ataupun jalannya pengkajian suatu peristiwa sejarah.

Memiliki metode, artinya sebagai alat atau juga cara yang digunakan dalam proses atau tahapan pengkajian suatu peristiwa di masa lampau.

Memiliki generalisasi, artinya terdapat sebuah kesimpulan yang bisa ditarik dari suatu proses pengkajian suatu peristiwa di masa lampau.

Artikel Terkait