MNZ menghabisi nyawa adik angkatannya di Sastra Rusia UI karena iri dan tengah terlilit pijaman online.
Intisari-Online.com -Seorang mahasiswa Sastra Rusia Universitas Indonesia berinisial AAB tega membunuh adik angkatannya sendiri.
Sementara ini, motif diduga karena pelaku iri dengan prestasi sang junior.
Selain itu, AAB juga tengah terlilit utang pinjol.
Pelaku sendiri berhasil diringkus pada Jumat (4/8).
"Korban berinisial MNZ, usia 19 tahun," ujarWakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan.
AAB merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI.
Sementara itu, MNZ merupakan adik tingkat AAB.
Nirwan menyebutkan, penangkapan bermula saat pihak kepolisian menerima laporan dari warga soal penemuan jenazah MNZ pada Jumat ini sekitar pukul 10.00 WIB.
Polisi, lanjut Nirwan, lantas menuju tempat kejadian perkara (TKP).
Adapun TKP berlokasi di salah satu kos di Kukusan.
Kata Nirwan, setibanya di kosan tersebut, polisi menemukan jenazah MNZ di kolong tempat tidur.
"Mayat (MNZ) terbungkus dalam plastik warna hitam, di bawah kolong tempat tidur. Dalam kamar itu berantakan, tapi terlihat sempat dibersihkan," urainya.
Dia melanjutkan, polisi lantas memeriksa sejumlah saksi.
Berdasar pemeriksaan, Polres Metro Depok lalu menangkap AAB.
Nirwan menyatakan, pihaknya masih memeriksa AAB secara intensif.
"Kurang dari tiga jam, alhamdulillah pelaku (AAB) berhasil kami bekuk," sebutnya.
Sementara itu, Rektorat Universitas Indonesia (UI) membenarkan bahwa korban pembunuhan berinisial MNZ (19) merupakan salah satu mahasiswanya.
Pihak Rektorat UI juga membenarkan bahwa pelaku yang membunuh MNZ, AAB (23), merupakan salah satu mahasiswanya.
"Ya (MNZ dan AAB merupakan mahasiswa UI)," ujar Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI Amelita Lusia, melalui pesan singkat.
"Kami sepenuhnya menyerahkan penanganan kasus ini kepada pihak yang berwenang," lanjutnya.
Motif karena iri dan pinjol
AAB menghabisi nyawa MNZ pada Rabu (2/8) sekitar pukul 18.00 WIB, dan baru terungkap pada Jumat.
Jasad MNZ ditemukan dalam keadaan tertutup plastik warna hitam dan disembunyikan di bawah kasur di kamar kosnya yang beralamat di Jalan Palakali, Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, pelaku telah mengakui bahwa motifnya untuk menghabisi nyawa korban adalah karena terlilit utang pembayaran kamar kos.
Selain itu, Nirwan juga menyatakan bahwa pelaku merasa iri terhadap kesuksesan yang dicapai oleh sang korban.
Tak hanya itu, Nirwan juga mengungkapkan bahwa pelaku tengah terjerat utang pinjaman online.
"Serta pinjol (pinjaman online)," ungkapnya, dikutip dari TribunJakarta.com.
Saat ini, pelaku telah ditahan di Polres Metro Depok sementara jasad korban dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk kepentingan otopsi.
Mayat korban ternyata sudah dua hari berada di indekos.
Hal itu berdasarkan pengakuan pelaku yang kini tengah menjalani pemeriksaan yang dilansir dari Tribunjakarta.com.
"Betul, (pelaku) sedang pemeriksaan secara intensif," kata Nirwan.
Kata Nirwan, pelaku menghabisi nyawa juniornya saat petang menjelang malam.
"Kejadiannya hari Rabu, sekitar Magrib," tutur Nirwan.
Pisau lipat menjadi pencabut nyawa demi memuaskan nafsu iri dengki sang senior.
Kini pisau itu sudah diamankan pihak kepolisian.
Melansir dari Tribunjakarta.com, Nirwan tidak menunjukkan secara langsung pisau lipat tersebut.
Namun ia hanya menyebutkan pisau yang digunakan bagus.
"Alat yang digunakan untuk menghabisi pelaku sudah kita amankan, pisau lipat lumayan bagus lah pisaunya," ujar Nirwan.
Bukan sekali, melainkan berkali-kali pelaku menghujamkan pisau lipat ke tubuh korban.
Ada lebih dari satu luka tusuk di dada korban.
"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)," kata Nirwan.
AKP Nirwan Pohan mengatakan jasad korban ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik hitam dan berada di kolong kasur.
Korban tidak dapat dihubungi beberapa hari terakhir dan membuat keluarganya mendatangi kamar kos korban.
"Karena memang korban habis pulang (balik) dari kampung, mahasiswa UI dia."
"Mungkin (korban) tidak bisa dihubungi, akhirnya ada keluarganya di sini mendatangi kosannya," bebernya.
Suasana indekos MNZ (19) Mahasiswa UI yang dibunuh seniornya AAB (22). Sebelum meninggal dunia erkuak unggahan mahasiswa UI Fakultas Ilmu Budaya.
Keluarga dan rekan korban meminta bantuan pemilik kos lantaran pintu kos terkunci dari dalam.
"Digedor enggak bisa, pintu dikunci. Penjaga kosan membuka, akhirnya ditemukan (dalam keadaan tak bernyawa)," sambungnya.
Penemuan jasad ini kemudian dilaporkan ke petugas kepolisian terdekat.
Setelah melakukan sejumlah penyelidikan, polisi telah menangkap pelaku pembunuhan tiga jam setelah jasad korban ditemukan.
"Dari situ kami mencari keterangan saksi-saksi. Kurang dari tiga jam, alhamdulillah pelaku berhasil kami bekuk," tuturnya.