Find Us On Social Media :

Kok Bisa Amerika 'Tunduk' Kepada Bung Karno? Minta Apa Saja Dikabulkan

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 4 Juni 2024 | 15:17 WIB

Karena kecerdikan Bung Karno, lewat tawanan bernama Allen Pope yang bekerja untuk CIA, Amerika Serikat tunduk terhadap Indonesia.

Dalam insiden ini ia menyamar sebagai Pedro, warga Filipina kelahiran Davao.

Allen Pope sebenarnya berusaha bunuh diri dengan menyerahkan pistol kepada Rantung untuk menembaknya. Namun permintaan ini ditolak Rantung.

Tertangkapnya Allen Pope kemudian dilaporkan ke Jakarta. Namun hal itu tetap dirahasiakan karena Operasi Morotai sendiri harus dijaga kerahasiaannya sampai semuanya selesai.

Sejak tertangkapnya Pope, praktis AUREV lumpuh dan AURI berangsur-angsur menguasai wilayah udara Indonesia bagian Timur.

Operasi-operasi pendaratan yang dilakukan ABRI berhasil dilakukan di tempat-tempat yang sebelumnya dikuasai Permesta. Dengan tertangkapnya Pope, kedok AS dan CIA terbongkar.

Soalnya, Pope cukup cerdik mengakali prosedur CIA. Biasanya, prosedur CIA mengharuskan tiapawak pesawat dalam “bersih” dan disiapkan pakaian khusus sehingga identitasnya tidak diketahui.

Namun, Pope melihat hal itu hanya menguntungkan satu pihak saja. Jadilah Pope menyelipkan beberapa keterangan mengenai dirinya di pesawat.

Jika dalam kondisi “bersih” dan ia ketangkap, negaranya bisa saja menyatakan dia bukan warga negaranya atau serdadu bayaran. Dengan demikian ia bisa mati konyol.

Minta Pope yang lain

Dugaan Pope benar. Begitu dia ditangkap, Duta Besar AS di Jakarta buru-buru berkomentar bahwa itu tentara bayaran. Jauh sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS menyatakan bahwa apa yang terjadi di Sumatra (pemberontakan PRRI) adalah urusan dalam negeri Indonesia.

AS tidak turut campur meski ditemukan senjata canggih di sana. Menlu menambahkan bahwa senjata-senjata seperti itu mudah ditemukan di pasar gelap.

Tertangkapnya Pope membuat Washington mengubah sikapnya terhadap Soekarno. AS menjadi ramah. Bola politik benar-benar dimainkan Bung Karno.