Find Us On Social Media :

Kok Bisa Amerika 'Tunduk' Kepada Bung Karno? Minta Apa Saja Dikabulkan

By Moh. Habib Asyhad, Selasa, 4 Juni 2024 | 15:17 WIB

Karena kecerdikan Bung Karno, lewat tawanan bernama Allen Pope yang bekerja untuk CIA, Amerika Serikat tunduk terhadap Indonesia.

Kecerdikan atau kecerebohan Pope?

Allen Lawrence Pope adalah tentara bayaran yang ditugasi CIA dalam berbagai misi. Beberapa misinya dilakukan di Asia Tenggara, salah satunya pemberontakan PRRI/Permesta.

Menggunakan pesawat pembom B-26 Invader AUREV (Angkatan Udara Revolusioner) ia berusaha mengebom armada gabungan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

AUREV berkekuatan sekitar 10 pesawat pembom tempur, di antaranya adalah pesawat pembom sedang/ringan B-26 Invader dan P-51 Mustang.

Angkatan ini bermarkas di Mapanget, Sulawesi Utara (sekarang Bandar Udara Sam Ratulangi) di bawah pimpinan Mayor Petit Muharto. CIA sendiri sebenarnya sudah menyediakan 15 pesawat pengebom B-26 untuk PRRI/Permesta dari sisa-sisa Perang Korea.

Pesawat itu disiagakan di sebuah lapangan terbang di Filipina. Saat itu kekuatan udara AUREV menjadi momok yang menakutkan di wilayah Indonesia bagian Tengah dan Timur. Beberapa target serangan dengan mudah dilumpuhkan.

Termasuk menenggelamkan kapal perang Angkatan Laut Republik Indonesia Hang Toeah.

Kapal jenis korvet ini merupakan satu dari empat kapal perang hibah dari Belanda sebagai bagian dari perjanjian Konferensi Meja Bundar. Hal inilah yang membuat ABRI ingin segera menuntaskan operasi PRRI/Permesta.

Pope ditembak tanggal 18 Mei 1958 ketika sedang berusaha mengebom konvoi kapal perang dari gugus tugas amfibi ATF-21 Angkatan Laut Republik Indonesia yang sedang mengarah ke Morotai. Bom yang dijatuhkan ke sasarannya yakni KRI Sawega meleset hanya beberapa meter dari buritan kapal.

Akibatnya malah ia yang diserang balik. Juga dikejar oleh Mustang P-51 yang dipiloti Kapten (Pnb) Ignatius Dewanto yang lepas landas dari Apron Liang.

Mendapat serangan bertubi-tubi Pope tak bisa melakukan manuver menghindar sehingga pesawatnya pun tertembak. Asap mengepul dari B-26 Invader yang dipilotinya.

Dua awaknya kemudian berhasil menyelamatkan diri dengan parasut. Allen Pope tersangkut di pohon dan jatuh dengan luka-luka akibat terhempas karang. Sementara seorang lagi, operator radio, ternyata bernama Harry Rantung.