Find Us On Social Media :

Kisah Margono Djojohadikoesoemo, Kakek Prabowo yang Bertaruh Nyawa Demi Mendirikan Bank Sentral Indonesia

By Afif Khoirul M, Jumat, 16 Februari 2024 | 10:10 WIB

Sosok Margono Djojohadikoesoemo, kakek Prabowo pendiri Bank Nasional Indonesia.

Mereka harus menghadapi serangan dari tentara Belanda, sabotase dari DJB, dan persaingan dari bank-bank swasta lainnya.

Mereka juga harus mengatasi masalah inflasi, defisit anggaran, dan kekurangan modal.

Namun, dengan tekad dan kerja keras, Margono dan timnya berhasil menjalankan BNI dengan baik.

BNI menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan salah satu penopang perekonomian Indonesia.

BNI juga menjadi salah satu bank yang terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi rakyat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).

Margono Djojohadikoesoemo meninggal dunia pada tahun 1978, di usia 84 tahun.

Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Ia meninggalkan warisan berupa keluarga yang terkenal di bidang politik, ekonomi, dan militer.

Salah satu cucunya adalah Prabowo Subianto, mantan komandan Kopassus dan calon presiden Indonesia tahun 2024.

Margono Djojohadikoesoemo juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah Indonesia, sebagai salah satu pahlawan nasional.

Ia dianugerahi Bintang Mahaputra Adipradana, Bintang Gerilya, dan Bintang Republik Indonesia.

Beliau juga diabadikan sebagai nama jalan, gedung, dan sekolah di beberapa kota di Indonesia.