Find Us On Social Media :

Mengungkap Bagaimana Konflik yang Terjadi Antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji

By Afif Khoirul M, Sabtu, 20 Januari 2024 | 13:50 WIB

Konflik yang Terjadi Antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji.

Perjalanan Konflik

Konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji mencapai puncaknya pada tahun 1680.

Pada tahun itu, Sultan Haji memimpin pemberontakan terbuka terhadap ayahnya, dengan dukungan dari VOC.

Ia menyerang ibu kota Kesultanan Banten, yang berada di Banten Lama.

Sultan Ageng Tirtayasa bersama pasukannya berusaha mempertahankan ibu kota, namun akhirnya terpaksa mundur ke Banten Girang, sebuah desa yang berjarak sekitar 10 km dari Banten Lama.

Di sana, ia membangun benteng pertahanan baru, yang dikenal sebagai Benteng Speelwijk.

Sultan Haji kemudian mengklaim dirinya sebagai Sultan Banten yang sah, dan mengangkat adiknya, Pangeran Purbaya, sebagai raja pembantu.

Baca Juga: Kaleidoskop 2023: 5 Peristiwa Pecahnya Perang Antara Hamas dan Israel

Ia juga mengirim utusan ke VOC, untuk meminta pengakuan dan perlindungan dari Belanda.

VOC pun menyetujui permintaan Sultan Haji, dengan syarat ia harus membayar upeti dan mengizinkan VOC mendirikan pos dagang di Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa tidak menyerah begitu saja.

Kemudian terus melawan Sultan Haji dan VOC, dengan bantuan dari beberapa kerajaan Islam lainnya, seperti Mataram, Cirebon, dan Gowa.