Find Us On Social Media :

Salah Satu Peristiwa Penting Dalam Sejarah Kolonialisme Dan Imperialisme Adalah Penemuan Tanjung Harapan, Ini Penemunya

By Moh. Habib Asyhad, Jumat, 15 Desember 2023 | 20:17 WIB

Salah satu peristiwa penting dan menentukan dalam sejarah kolonialisme dan imperialisme Barat adalah penemuan Tanjung Harapan yang ditemukan oleh Bartolomeu Dias.

Intisari-Online.com - Salah satu peristiwa penting dan menentukan dalam sejarah kolonialisme dan imperialisme Barat adalah penemuan Tanjung Harapan.

Tanjung yang terletak di Afrika Selatan ini ditemukan oleh seorang pelaut portugis bernama Bartolomeu Dias.

Ada juga yang menulisnya Bartholomeus Diaz.

Selain itu, penemuan Tanjung Harapan juga membuka rute laut dari Eropa ke Asia, dan menjadi pembuka kontak hubungan antara Eropa dengan Afrika dan Timur Jauh.

Bagaimana penemuan itu begitu penting bagi sejarah kolonialisme dan imperalisme Barat?

Sejarah penemuan Tanjung Harapan diawali dengan penjelajahan Bartholomeus Diaz pada akhir abad ke-15.

Bartholomeus Diaz adalah seorang kesatria istana kerajaan Portugal yang dikenal ahli berlayar dan tergabung dalam pasukan perang Saint Christopher.

Pada 10 Oktober 1486, ia ditunjuk oleh Raja John II dari Portugal sebagai kepala ekspedisi untuk menemukan rute perdagangan baru ke Asia.

Bartholomeus Diaz kemudian bertolak dari Lisabon dengan tiga kapal dan memulai pelayarannya pada Agustus 1487.

Selama menyusuri pantai barat Afrika, ekspedisi ini sering berhenti dan menjelaskan pada suku setempat bahwa mereka adalah utusan raja Portugis yang hendak melakukan hubungan dagang dan mencari jalan ke India.

Pada Desember 1487, Bartholomeus Diaz mencapai Walvis Bay, kemudian mengitari Tanjung Harapan dan terus melanjutkan perjalanannya ke arah timur.

Namun, setelah berlabuh di Kwaaihoek, dekat muara Sungai Bushman, pada 12 Maret 1488, para awak menolak untuk melanjutkan perjalanan.

Sebagai hasilnya, Bartholomeus Diaz terpaksa menyerah dan membawa armadanya pulang ke Portugal.

Dalam perjalanan pulang inilah Bartholomeus Diaz menemukan Tanjung Harapan pada Mei 1488.

Awalnya bernama Tanjung Badai Oleh Bartholomeus Diaz, tempat yang ia temukan awalnya diberi nama Tanjung Badai atau Cape of Storms.

Namun, lokasi yang menjadi tempat mendarat Bartholomeus Diaz diberi nama Tanjung Harapan atau Cape of Good Hope oleh Raja John II dari Portugal.

Alasannya adalah penemuan Tanjung Harapan, yang membuka rute laut dari Eropa ke Asia, berhasil membangkitkan optimisme bangsa Portugis, yang dikenal sebagai pelopor pelayaran dunia.

Nantinya, perjalanan Bartholomeus Diaz kemudian diteruskan oleh Vasco da Gama yang berhasil mencapai Malabar, India.

Sejarah panjang pelayaran bangsa-bangsa Portugis

Sebagai informasi, Portugis, juga Spanyol, merupakan bangsa Eropa yang memelopori penjelajahan samudra.

Sejak jatuhnya Konstantinopel ke tangan Mehmet II, Portugis benar-benar mengalami kesulitan ekonomi.

Dan karena itulah Portugis akhirnya mencari jalan menuju daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah.

Dalam proses inilah, terjadi persaingan sengit antara Portugis dan Spanyol.

Untuk menghindari perseteruan lebih lanjut, lahirlah Perjanjian Tordesillas pada 7 Juni 1494.

Lewat perjanjian tersebut, Portugis dan Spanyol sepakat membagi dunia menjadi dua bagian dengan garis demarkasi/khayal yang membentang dari Kutub Utara ke Kutub Selatan.

Daerah di sisi barat garis adalah kekuasaan Spanyol, sementara Portugis di sisi timur.

Karena itulah dalam melakukan penjelajahan samudra bangsa Portugis menempuh jalur timur, lewat pantai barat Afrika sampai ke Tanjung Harapan, kemudian menyusuri pantai timur Afrika menuju ke Kalikut, India.

Pangeran Henry the Navigator, putra Raja Portugis, menjadi salah satu tokoh yang sedari awal berhasrat besar untuk memajukan dunia pelayaran di negerinya.

Beberapa pelaut bangsa Portugis yang kemudian dikenal memelopori penjelajahan samudra adalah Bartholomeu Diaz, Vasco da Gama, Afonso d’alburquerque, dan Franciscus Xaverius.

Berikut kronologi penjelajahan samudra oleh bangsa Portugis:

1412 — Pangeran Henry the Navigator, memerintahkan ekspedisi pertama ke Pantai Afrika dan Kepulauan Canary.

1455 — Banteng kepausan Romanus Pontifex membenarkan penjelajahan Portugis dan menyatakan bahwa semua daratan dan perairan di selatan Bojador dan Cape Chaunar adalah milik raja-raja Portugal.

1471 — João de Santarém dan Pedro Escobar melintasi Khatulistiwa dan menemukan belahan Bumi Selatan.

1488 — Bartolomeu Dias berhasil mencapai Tanjung Harapan dan memasuki Samudra Hindia.

1495 — Perjalanan João Fernandes dan Pedro Barcelos ke Greenland.

1498 — Vasco da Gama memimpin armada untuk merintis jalan yang pernah ditempuh Bartolomeu Dias menyusuri pantai timur Afrika dan berhasil sampai di Calicut, India.

Di saat yang sama, Duarte Pacheco Pereira menjelajahi Atlantik Selatan dan Pantai Amerika Selatan di Utara Sungai Amazon.

1500 — Pedro Álvares Cabral menemukan Brasil dalam perjalanannya ke India.

1509 — Diogo Lopes de Sequeira berhasil tiba di Malaka, namun diusir.

1511 — Ekspedisi Afonso de Albuquerque sampai di perairan Selat Malaka dan memonopoli perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara.

1512 — Afonso de Albuquerque tiba di Maluku, sementara António de Abreu menemukan Pulau Timor dan mencapai Kepulauan Banda, Pulau Ambon, dan Seram.

1513 — Jorge Álvares dan Rafael Perestrello memimpin kapal dagang Eropa pertama yang menyentuh pantai Cina.

1519-1521 — Ekspedisi Fernão de Magalhães menjadi rombongan pertama yang diketahui berlayar dari Samudera Atlantik ke Samudera Pasifik

1542 — Fernão Mendes Pinto, António Mota, dan Francisco Zeimoto mencapai Jepang.

1606 — Pedro Fernandes de Queirós menemukan Negara Vanuatu dan mencapai Australia.

1636-1638 — Pedro Teixeira melintasi Sungai Amazon dan mencapai Quito, Ekuador.