Find Us On Social Media :

Soeharto-Arafat, Dari Pertemuan Pertama hingga Kesepakatan Perdamaian Oslo Demi Palestina

By Afif Khoirul M, Selasa, 28 November 2023 | 19:00 WIB

Presiden Soeharto dan Yasser Arafat Presiden Soeharto, 24 September 1993, dengan akrab menerima Ketua Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat dan rombongan di Istana Merdeka. Mereka kemudian mengadakan pembicaraan resmi selama satu jam. Terkait foto dan berita dimuat Sabtu, Kompas 25-09-1993, 1.

Dalam pertemuan tersebut, Soeharto dan Arafat kembali membahas perkembangan terbaru mengenai situasi di Timur Tengah, khususnya masalah Palestina.

Soeharto menyatakan dukungan Indonesia kepada Intifadhah, sebuah gerakan perlawanan rakyat Palestina yang meletus pada bulan Desember 1987 sebagai respons terhadap kebijakan-kebijakan represif Israel di wilayah-wilayah yang diduduki.

Baca Juga: Kisah Raja Faisal, Sang Pemberani yang Menantang AS demi Kemerdekaan Palestina

Soeharto juga menekankan pentingnya untuk menjaga status dan karakter Yerusalem sebagai kota suci bagi tiga agama samawi, yaitu Islam, Kristen, dan Yahudi.

Soeharto juga menyerukan agar Israel mengakhiri pendudukan dan aneksasi terhadap Yerusalem Timur, serta menghormati hak-hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dan mendirikan negara merdeka.

Arafat, dari pihaknya, mengucapkan terima kasih kepada Soeharto atas dukungan Indonesia kepada Intifadhah dan Yerusalem.

Arafat juga menyampaikan bahwa Intifadhah adalah bukti dari keteguhan dan keberanian rakyat Palestina dalam mempertahankan hak-hak nasionalnya.

Arafat juga menyatakan bahwa PLO tetap berkomitmen untuk mencari solusi damai bagi masalah Palestina, sesuai dengan usulan untuk mengadakan konferensi internasional di bawah naungan PBB.

Arafat juga meminta agar Indonesia terus memainkan peran aktif dalam memobilisasi dukungan internasional bagi perjuangan Palestina, khususnya melalui forum-forum seperti Gerakan Non-Blok dan OKI.