Find Us On Social Media :

Soeharto-Arafat, Dari Pertemuan Pertama hingga Kesepakatan Perdamaian Oslo Demi Palestina

By Afif Khoirul M, Selasa, 28 November 2023 | 19:00 WIB

Presiden Soeharto dan Yasser Arafat Presiden Soeharto, 24 September 1993, dengan akrab menerima Ketua Organisasi Pembebasan Palestina Yasser Arafat dan rombongan di Istana Merdeka. Mereka kemudian mengadakan pembicaraan resmi selama satu jam. Terkait foto dan berita dimuat Sabtu, Kompas 25-09-1993, 1.

Intisari-online.com - Pertemuan antara Presiden Indonesia Soeharto dan Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat adalah salah satu babak penting dalam sejarah hubungan Indonesia-Palestina.

Dalam kurun waktu satu dekade, dari tahun 1984 hingga 1993, kedua pemimpin bertemu sebanyak tujuh kali di berbagai kesempatan, baik di Jakarta maupun di luar negeri.

Pertemuan-pertemuan tersebut tidak hanya mencerminkan solidaritas dan persahabatan antara dua bangsa yang sama-sama mengalami penjajahan dan perjuangan kemerdekaan, tetapi juga memainkan peran strategis dalam proses perdamaian Timur Tengah, khususnya antara Palestina dan Israel.

Pertemuan Pertama: Kunjungan Arafat ke Jakarta pada 1984

Pertemuan pertama antara Soeharto dan Arafat terjadi pada tanggal 16 November 1984, ketika Arafat melakukan kunjungan resmi ke Indonesia sebagai tamu negara.

Ini adalah kunjungan pertama seorang pemimpin PLO ke Indonesia sejak organisasi tersebut didirikan pada tahun 1964.

Kunjungan ini juga menandai pengakuan resmi Indonesia terhadap PLO sebagai wakil rakyat Palestina.

Dalam pertemuan tersebut, Soeharto menyatakan dukungan penuh Indonesia kepada perjuangan Palestina untuk mendapatkan hak-hak nasionalnya, termasuk hak untuk menentukan nasib sendiri dan mendirikan negara merdeka di tanah airnya.

Soeharto juga menyerukan agar Israel mengakhiri pendudukan dan penindasan terhadap rakyat Palestina, serta menghormati resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkaitan dengan masalah Palestina.

Arafat, dari pihaknya, mengucapkan terima kasih kepada Soeharto dan rakyat Indonesia atas solidaritas dan dukungan mereka kepada Palestina.

Arafat juga mengapresiasi peran Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia dan sebagai anggota aktif Gerakan Non-Blok dan Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Arafat mengharapkan agar Indonesia terus memperjuangkan hak-hak Palestina di forum-forum internasional.