Find Us On Social Media :

Dari Sulawesi ke Dunia, Kisah Perjalanan Nikel Indonesia yang Mengguncang Industri Logam

By Afif Khoirul M, Jumat, 6 Oktober 2023 | 14:30 WIB

Nikel merupakan bahan tambang yang akan menjadi masa depan Indonesia.

Pada tahun 2014, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan larangan ekspor bijih mineral mentah (ore ban), termasuk bijih nikel.

Baca Juga: Sulawesi dan Halmahera, Dua Pulau Penghasil Nikel Terbesar di Indonesia

Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pembangunan industri hilir nikel di dalam negeri dan meningkatkan pendapatan negara dari sektor pertambangan.

Kebijakan ini sempat menuai kontroversi dan protes dari sejumlah pelaku usaha dan negara-negara importir nikel.

Namun, pemerintah tetap konsisten dengan kebijakan ini dan memberikan insentif bagi investor yang mau membangun smelter nikel di Indonesia.

Dampak Nikel Indonesia

Kebijakan ore ban ternyata membawa dampak positif bagi perkembangan industri nikel Indonesia.

Menurut data Kementerian ESDM, jumlah smelter nikel di Indonesia meningkat dari 4 unit pada tahun 2014 menjadi 37 unit pada tahun 2020.

Kapasitas produksi nikel Indonesia juga meningkat dari 19,9 juta ton pada tahun 2014 menjadi 78,6 juta ton pada tahun 2020.

Nilai ekspor nikel Indonesia juga meningkat dari 2,6 miliar dolar AS pada tahun 2014 menjadi 12,9 miliar dolar AS pada tahun 2020.

Indonesia juga berhasil menjadi produsen dan eksportir nikel terbesar di dunia, mengalahkan negara-negara pesaingnya.

Menurut data International Nickel Study Group (INSG), produksi nikel Indonesia mencapai 760 ribu ton pada tahun 2020, atau sekitar 23 persen dari total produksi nikel dunia.