Find Us On Social Media :

Penjelasan Perkembangan Trem pada Masa Pemerintah Belanda Hingga Masa Sekarang

By Ade S, Sabtu, 22 Juli 2023 | 14:03 WIB

Ilustrasi trem. Artikel ini akan jelaskan perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang.

Intisari-Online.com - Trem adalah salah satu moda transportasi yang pernah menjadi favorit di masa penjajahan Belanda.

Trem mulai berjalan di Batavia pada 1869 dan di Surabaya pada 1889.

Artikel ini akan jelaskan perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang.

Trem mengalami berbagai perubahan sejak pertama kali beroperasi, dari yang awalnya ditarik oleh kuda, menjadi bertenaga uap dan listrik.

Trem memberikan banyak manfaat bagi masyarakat Indonesia pada saat itu, terutama bagi para pekerja yang bergantung pada transportasi ini.

Namun, trem akhirnya ditiadakan di Indonesia. Trem terakhir kali berjalan di Jakarta pada 1962 dan di Surabaya pada 1970-an.

Bagaimana kisah dan perkembangan trem dari zaman Pemerintah Belanda hingga sekarang?

Masa Pemerintah Belanda

1) Jakarta

Trem pertama kali berjalan di Jakarta pada zaman Pemerintah Belanda, yaitu pada 1869.

Baca Juga: Perkembangan Trem pada Masa Pemerintah Belanda hingga Masa Sekarang

Trem yang pertama kali beroperasi adalah trem kuda yang bisa mengangkut sekitar 40 orang.

Trem kuda memiliki dua rute, yaitu dari Tanah Abang sampai Jatinegara.

Namun, trem kuda tidak bertahan lama, hanya 12 tahun. Karena, jarak yang ditempuh terlalu jauh membuat banyak kuda yang lelah.

Selain itu, kuda-kuda itu juga sering buang air besar dan kecil sembarangan sehingga menimbulkan bau busuk.

Ditambah lagi, harga makanan kuda juga meningkat sehingga pemerintah memutuskan untuk mengganti trem kuda dengan trem uap pada 1880-an.

Trem uap mulai berjalan di Jakarta pada 18 September 1811.

Trem uap beroperasi cukup lama, yaitu 20 tahun, sebelum akhirnya digantikan oleh trem listrik karena trem uap dianggap menimbulkan polusi udara.

Ide tentang penggunaan trem listrik sebenarnya sudah ada sejak 1886 oleh seorang ahli listrik asal Belanda bernama Van Zwieten.

Namun, ide tersebut baru bisa diwujudkan pada 10 April 1899.

Setelah lebih dari 50 tahun berjalan, trem listrik juga akhirnya dihapuskan di Jakarta sekitar tahun 1960-an.

Karena, trem listrik dianggap tidak cocok dengan kondisi kota di Jakarta yang saat itu sudah mulai padat.

Baca Juga: Penjelasan Perkembangan Trem pada Masa Pemerintah Belanda hingga Masa Sekarang

Keberadaan trem listrik pun digantikan oleh bus dengan alasan kondisi jalan raya di Jakarta sudah jauh lebih baik dengan adanya aspal.

2) Surabaya

Selain di Jakarta, trem juga pernah menjadi populer di Surabaya, Jawa Timur.

Trem mulai berjalan di Surabaya sekitar abad ke-19, yang dikelola oleh Ooster Java Stoomtram Maatschappij (OJS), perusahaan pengelola trem.

Pada 1889, trem mulai beroperasi dengan melewati tiga jalur, yaitu Ujung Sepanjang, Mojokerto-Ngoro, dan Gemekan-Dinoyo.

Kemudian, sekitar tahun 1913-1916, jalur di bagian sisi barat pusat kota juga dibuka.

Trem terus berkembang bersamaan dengan transportasi lain, termasuk bus.

Pada masa Pemerintah Belanda, trem cukup memberikan keuntungan bagi masyarakat.

Diketahui pada 1927, sekitar 11,4 juta orang menggunakan trem listrik dan 5,2 juta orang lainnya menggunakan trem uap.

Sayangnya, dengan munculnya transportasi lain seperti bus, mobil, dan taksi keberadaan trem mulai tergeser.

Bahkan, sempat diberlakukan pembagian kelas sesuai harga tiket untuk bisa menaiki trem.

Baca Juga: Inilah Perubahan yang Terjadi dari Penggunaan Trem di Surabaya

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, pemerintah Indonesia memutuskan untuk mengambil alih trem dan kereta api.

Djawatan Kereta Api kemudian membagi penumpang ke dalam dua kategori, yakni kelas I seharga 15 sen dan kelas II seharga 10 sen.

Ironisnya, keadaan ini justru membuat trem semakin mengalami kemunduran.

Trem pun akhirnya tidak lagi berjalan di Surabaya pada 1970.

Masa sekarang

Saat ini, trem sudah tidak beroperasi lagi karena transportasi sudah jauh lebih canggih.

Trem telah tergantikan dengan bus, mobil, motor, pesawat, kereta api, dan transportasi yang lebih modern lainnya.

Meskipun pada zaman Pemerintah Belanda trem sangat banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, tetapi pada akhirnya kendaraan tersebut harus ditiadakan.

Keputusan menghapus trem di Indonesia juga didorong oleh buruknya manajemen pengelolaan trem pada masa itu.

Selain itu, pasokan listrik juga sering mengalami gangguan sehingga trem sering tiba-tiba berhenti.

Pada akhirnya, Presiden Soekarno memutuskan untuk menghapus trem karena menurutnya sudah tidak lagi cocok dengan citra Jakarta yang mulai maju saat itu.

Trem pun dihapuskan pada masa Orde Lama, yaitu di Jakarta pada 1962 dan di Surabaya pada 1970.

Namun demikian, istilah trem belakangan ini mulai terdengar kembali.

Karena, telah ditemukan rel trem tua peninggalan kolonial Belanda di Kawasan Harmoni, Jakarta Pusat, yang mengejutkan masyarakat Indonesia.

Terkait dengan temuan ini, sejumlah orang yang tertarik pun berharap agar rel trem tua tersebut dapat dilestarikan dan digunakan kembali.

Harapannya, rel trem tua itu dapat dipindah ke pusat wisata Kota Tua, Jakarta.

Namun, rencananya, rel trem yang sudah berumur sekitar dua abad itu akan lebih dulu disimpan di tempat penyimpanan untuk sementara waktu.

Akan dilakukan observasi terlebih dahulu dan asesmen sesuai kaidah arkeologi yang seharusnya.

Demikianlah artikel yang menjelaskan perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang. Meskipun trem sudah tidak beroperasi lagi, namun kita dapat mengenang sejarah dan peran trem dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Kesinambungan Trem sebagai Moda Transportasi pada Masa Dulu hingga Sekarang