Penjelasan Perkembangan Trem pada Masa Pemerintah Belanda hingga Masa Sekarang

Ade S

Editor

Berikut ini penjelasan lengkap tentang perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang!
Berikut ini penjelasan lengkap tentang perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang!

Intisari-Online.com -Trem mulai beroperasi pada masa pemerintahan kolonial Belanda, sekitar akhir abad ke-19.

Namun, trem juga menghadapi berbagai tantangan dan akhirnya dihapuskan pada pertengahan abad ke-20.

Berikut adalah penjelasan perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang.

Trem Tenaga Kuda

Trem tenaga kuda adalah trem pertama yang ada di Indonesia. Trem ini mulai beroperasi pada tahun 1869 di Jakarta (yang saat itu bernama Batavia) dan pada tahun 1889 di Surabaya.

Trem ini menggunakan empat ekor kuda untuk menarik gerbong yang bisa mengangkut sekitar 40 penumpang. Ada dua rute yang dilewati trem ini di Jakarta, yaitu dari Tanah Abang sampai ke Jatinegara.

Trem tenaga kuda tidak berlangsung lama, karena memiliki beberapa kelemahan. Pertama, rute panjang yang harus ditempuh membuat banyak kuda penarik trem ini kelelahan dan sakit.

Kedua, kuda-kuda tersebut juga sering buang air besar dan kecil sembarangan sehingga menimbulkan bau yang tidak enak dan mengotori jalanan. Ketiga, harga pakan kuda juga cukup mahal dan sulit didapatkan.

Oleh karena itu, trem tenaga kuda digantikan oleh trem generasi kedua, yaitu trem uap.

Trem Uap

Trem uap adalah trem yang menggunakan mesin uap sebagai penggeraknya. Trem ini mulai muncul di Jakarta pada tahun 1881. Trem ini memiliki kecepatan yang lebih tinggi dan kapasitas yang lebih besar daripada trem tenaga kuda.

Baca Juga: Perkembangan Trem pada Masa Pemerintah Belanda hingga Masa Sekarang

Trem uap juga bisa melewati rute yang lebih jauh dan lebih bervariasi. Beberapa rute yang dilewati trem uap di Jakarta antara lain:

  1. Jatinegara-Matraman-Pasar Senen-Ancol
  2. Pasar Senen-Lapangan Banteng-Pasar Baru-Harmoni-Kota-Pasar Ikan
  3. Kemayoran-Pasar Baru-Harmoni-Tanah Abang
Terdapatbeberapa kekurangan pada trem uap. Pertama, trem uap mengeluarkan asap dan suara yang bising sehingga mengganggu lingkungan sekitarnya.

Kedua, trem uap membutuhkan bahan bakar batu bara yang harus diimpor dari luar negeri sehingga menambah biaya operasional. Ketiga, trem uap tidak cocok untuk beroperasi di daerah perkotaan yang padat penduduk dan lalu lintasnya.

Hal inilah yang membuattrem uap digantikan oleh trem generasi ketiga, yaitu trem listrik.

Trem Listrik

Trem listrik adalah trem yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya. Trem ini mulai beroperasi di Jakarta pada tahun 1899 dan di Surabaya pada tahun 1908. Trem listrik memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan trem sebelumnya.

Pertama, trem listrik tidak mengeluarkan asap dan suara yang bising sehingga lebih ramah lingkungan. Kedua, trem listrik tidak membutuhkan bahan bakar batu bara sehingga lebih hemat biaya.

Ketiga, trem listrik lebih cocok untuk beroperasi di daerah perkotaan yang padat penduduk dan lalu lintasnya.

Trem listrik menjadi transportasi massal yang populer di Indonesia, terutama di Jakarta dan Surabaya. Trem listrik memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti:

  1. Memudahkan mobilitas dan aksesibilitas antar wilayah
  2. Menyediakan transportasi yang murah, cepat, dan nyaman
  3. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di sekitar jalur trem
  4. Menjadi sumber penghasilan bagi para pekerja dan serikat buruh
Baca Juga: Inilah Perubahan yang Terjadi dari Penggunaan Trem di Surabaya

Penurunan dan Penghapusan Trem

Meskipun trem listrik cukup sukses di Indonesia, trem juga menghadapi berbagai tantangan dan masalah yang akhirnya menyebabkan penurunannya. Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan dan penghapusan trem antara lain:

  1. Perang Dunia II dan Revolusi Nasional yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan sarana trem
  2. Kebijakan pemerintah yang lebih mengutamakan pembangunan jalan raya daripada rel kereta
  3. Persaingan dengan transportasi lain yang lebih modern dan fleksibel, seperti bus, mobil, dan sepeda motor
  4. Kurangnya perawatan dan pembaruan fasilitas trem yang menyebabkan kualitasnya menurun
  5. Kurangnya minat masyarakat untuk menggunakan trem karena dianggap kuno, kotor, dan tidak aman
Akibat dari faktor-faktor tersebut, trem mulai ditinggalkan oleh masyarakat dan dianggap tidak efisien lagi.

Trem akhirnya dihapuskan secara bertahap di Indonesia. Trem terakhir beroperasi di Jakarta pada tahun 1962 dan di Surabaya pada tahun 1970-an.

Kebangkitan Trem

Meskipun trem sudah tidak beroperasi lagi di Indonesia, trem masih memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi.

Trem juga masih memiliki potensi untuk menjadi transportasi massal yang ramah lingkungan, hemat energi, dan mengurangi kemacetan.

Oleh karena itu, beberapa upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali trem di Indonesia, seperti:

  1. Membangun jalur trem baru yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi saat ini
  2. Membangun museum atau taman bermain yang menampilkan koleksi atau replika trem
  3. Membuat program edukasi atau wisata sejarah yang berkaitan dengan trem
  4. Mempromosikan trem sebagai salah satu ikon budaya dan pariwisata Indonesia
Beberapa contoh dari upaya-upaya tersebut antara lain:

  1. Pembangunan jalur trem ringan (LRT) di Jakarta, Palembang, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Bali
  2. Pembukaan Museum Transportasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang memiliki koleksi trem uap dan listrik
  3. Pembukaan Taman Legenda Keong Emas TMII yang memiliki replika trem listrik Batavia
  4. Pembuatan film dokumenter "Trem: Sebuah Perjalanan" yang menceritakan sejarah dan perkembangan trem di Indonesia
Dengan adanya upaya-upaya tersebut, diharapkan trem bisa kembali menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia.

Demikianlahpenjelasan tentang perkembangan trem pada masa pemerintah Belanda hingga masa sekarang. Semoga menambah wawasan Anda.

Baca Juga: Inilah Perkembangan Trem pada Masa Pemerintah Belanda hingga Masa Sekarang!

Artikel Terkait