Mengapa Trem Menjadi Simbol Penjajahan Bagi Kaum Pergerakan Kemerdekaan?

Ade S

Editor

Mengapa trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan?
Mengapa trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan?

Intisari-Online.com -Dalam buku pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X, terdapat studi kasus terkait trem.

Dalam studi kasus berjudulSepenggal Perjalanan Sejarah Trem di Surabaya tersebut, dipaparkan mengenai sejarah trem di Surabaya, khususnya di era penjajahan Belanda.

Di akhir studi kasus tersebut, terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan termasuk "Mengapa trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan?"

Untuk menjawabnya, kita jawab terlebih dahulu pertanyaan yang lain, ya.

Pertanyaan: Jelaskan perubahan apa yang terjadi dari penggunaan trem di Surabaya

Jawaban: Pada akhir abad ke-19, salah satu sarana transportasi modern yang mulai beroperasi di Surabaya adalah trem.

Ooster Java Stoomtram Maatschappij (OJS), sebuah perusahaan milik Belanda yang mendapat izin dari pemerintah kolonial pada tahun 1886, menjadi pengelola trem di Surabaya.

Awalnya, trem menggunakan tenaga uap dan memiliki tiga jalur utama, yaitu Ujung-Sepanjang, Mojokerto-Ngoro, dan Gemekan-Dinoyo.

Namun, seiring dengan perkembangan kota, OJS terus menambah jalur trem, terutama di dalam kota.

Pada tahun 1911, OJS mulai membangun trem listrik yang lebih efisien, bebas polusi, dan bersih.

Baca Juga: Mengapa Trem Dapat Menjadi Simbol Penjajahan bagi Kaum Pergerakan Kemerdekaan pada Masa Itu?

Trem listrik ini menghubungkan berbagai wilayah di Surabaya, seperti Wonokromo, Boulevard Darmo, dan Willemsplein (kini Jembatan Merah).

Untuk membangun jaringan rel dan stasiun, trem listrik ini juga membutuhkan lahan yang luas. Trem menjadi salah satu faktor yang menggerakkan perekonomian kota Surabaya.

Trem membawa para buruh, pedagang, dan penumpang lainnya ke tempat kerja, pasar, atau tujuan lainnya.

Pusat kegiatan ekonomi Surabaya pun berpindah dari Jembatan Merah ke Tunjungan, yang menjadi kawasan bisnis modern pada masa itu, berkat trem.

Selain itu, trem juga memberikan dampak sosial dan budaya bagi masyarakat Surabaya.

Selanjutnya, trem menjadi sarana komunikasi, interaksi, dan hiburan bagi para penumpangnya.

Terakhir, trem juga menjadi saksi sejarah berbagai peristiwa penting di Surabaya, seperti pergerakan nasional, perang dunia kedua, dan revolusi fisik.

Pertanyaan:Mengapa trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan?

Jawaban: Meskipun trem membawa manfaat bagi perkembangan kota Surabaya, trem juga dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan di Indonesia.

Hal ini karena trem merupakan produk dari kepentingan kolonial Belanda yang ingin menguasai sumber daya alam dan tenaga kerja di Jawa Timur.

Masyarakat pribumi harus membayar tarif tinggi untuk naik trem yang menjadi alat untuk mengeksploitasi mereka.

Baca Juga: Mengapa Trem Jadi Simbol Penjajahan bagi Kaum Pergerakan Kemerdekaan?

Belanda juga menunjukkan superioritas rasial dan sosialnya atas pribumi dengan membedakan kelas-kelas penumpang trem sesuai dengan warna kulit dan status sosialnya.

Kelas pertama dan kedua diperuntukkan bagi orang Eropa dan Timur Asing (Cina, Arab, India), sedangkan kelas ketiga diperuntukkan bagi pribumi.

Kaum pergerakan kemerdekaan di Indonesia tidak tinggal diam melihat trem sebagai simbol penjajahan.

Mereka sering menyerang, merusak, atau membakar trem untuk mengganggu jalannya perekonomian kolonial Belanda.

Mereka juga menggunakan trem sebagai tempat aksi propaganda dan agitasi politik untuk menyebarkan semangat kemerdekaan kepada masyarakat.

Trem menjadi simbol dari kegagalan Belanda dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Surabaya.

Trem sering mengalami kecelakaan, tabrakan, atau kerusuhan akibat kurangnya perawatan dan pengawasan dari pihak OJS.

Oleh karena itu, trem dapat menjadi simbol penjajahan bagi kaum pergerakan kemerdekaan di Indonesia.

Trem menunjukkan bagaimana Belanda mencoba mengendalikan sumber daya dan masyarakat di Surabaya dengan cara yang tidak adil dan tidak demokratis.

Trem juga menunjukkan bagaimana masyarakat Surabaya berjuang untuk membebaskan diri dari penjajahan dengan cara yang kreatif dan heroik.

Trem menjadi saksi bisu dari sejarah Surabaya yang penuh dengan dinamika dan konflik.

Baca Juga: Jelaskan Perubahan Apa yang Terjadi dari Penggunaan Trem di Surabaya pada Masa Itu?

Artikel Terkait