Find Us On Social Media :

Ketika Raden Mas Garendi Memimpin Pasukan Jawa Dan Tionghoa Melawan VOC Dan Penguasa Mataram Pakubuwono II

By Moh. Habib Asyhad, Minggu, 16 Juli 2023 | 16:17 WIB

Raden Mas Garendi, bergelar Amangkurat V atau Sunan Kuning, menjadi simbol perlawanan pasukan Jawa-Tionghoa terhadap VOC dan Raja Mataram Pakubuwana II.

Awalnya Kapiten Sepanjang khawatir, dia takut Raden Mas Garendi berkhianat seperti Pakubuwana II.

Tapi akhirnya semua bersepakat untuk menobatkan Raden Mas Garendi menjadi sunan Mataram dengan gelar Amangkurat V.

Dalam upacara penobatan itu, hadir para ulama di samping kanan Amangkurat V dan panglima berbusana Tionghoa di samping kirinya.

Raden Mas Garendi juga dikenal sebagai Sunan Kuning, karena banyak pengikutnya yang berlatar Tionghoa.

Setelah itu, pertempuran demi pertempuran terjadi.

Pada Juni 1742, gabungan pasukan Jawa-Tionghoa otu memutuskan menyerang Amangkurat II di Keraton Kartasura.

Laskar Tionghoa dipimpin panglimanya bernama Entik, Macan, dan Pibulung, sementara pasukan Jawa dipimpin Kertawirya, Wirajaya, dan Martapura.

Amangkurat V yang masih remaja dikawal oleh Tumenggung Mangun Oneng, Kapitan Sepanjang, dan Singseh.

Mereka bertempur di Salatiga hingga Boyolali.

Di Kartasura, koalisi pasukan Jawa-Tionghoa berhasil menjebol tembok benteng Keraton Kartasura.

Suasana Kartasura mendadak kacau dan luluh lantak karena diserbu pasukan gabungan Jawa-Tionghoa.

Pakubuwana II dan keluarganya menyelamatkan diri dari peristiwa tersebut.