Find Us On Social Media :

Mengungkap Akhir Hayat Amangkurat III, Raja Mataram Islam yang Wafat di Pengasingan VOC

By Afif Khoirul M, Kamis, 8 Juni 2023 | 14:10 WIB

Ilustrasi - Amangkurat III Raja mataram yang berakhir di tangan VOC.

Konflik antara Amangkurat III dan Pangeran Puger semakin memanas ketika putra Pangeran Puger, yaitu Raden Suryokusumo, memberontak pada tahun 1704.

Amangkurat III yang ketakutan segera mengurung Pangeran Puger sekeluarga, tetapi kemudian dibebaskan kembali atas bujukan Patih Sumabrata.

Pangeran Puger kemudian melarikan diri ke Semarang, di mana ia mendapat perlindungan dan dukungan dari VOC.

Hubungan dengan VOC

VOC adalah perusahaan dagang Belanda yang memiliki monopoli perdagangan rempah-rempah di Indonesia.

VOC juga memiliki kepentingan politik dan militer untuk menguasai Jawa dan pulau-pulau lainnya.

VOC sering kali ikut campur dalam urusan dalam negeri Mataram, baik dengan cara diplomasi maupun intervensi.

VOC juga sering kali memanfaatkan perselisihan antara para penguasa Mataram untuk menguntungkan dirinya sendiri.

Amangkurat III tidak memiliki hubungan yang baik dengan VOC. Ia merasa terancam oleh kekuatan dan pengaruh VOC di Jawa.

Ia juga tidak mau membayar hutang-hutang ayahnya kepada VOC, yang mencapai 1,2 juta gulden.

Juga menolak untuk menyerahkan beberapa wilayah penting kepada VOC, seperti Semarang, Jepara, Rembang, dan Tuban.

Baca Juga: Kisah Amangkurat II, Raja Mataram yang Suka Memakai Seragam Laksamana Belanda dan Hanya Punya Satu Putra