Find Us On Social Media :

Ritual ‘Panggih’ Upacara Perkawinan Adat Yogyakarta Kaesang Pengarep dan Erina Gudono

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 10 Desember 2022 | 15:05 WIB

Ritual panggih perkawinan adat Yogyakarta Kaesang Pengarep dan Erina Gudono.

Penyerahan sanggan ini mengandung maksud memberi tahu bahwa pengantin pria sudah datang, dan memohon agar pengantin wanita dibawa keluar untuk segera diadakan upacara panggih.

3. Setelah sanggan diterima, pengantin wanita dibawa keluar dengan didahului keluarnya sepasang kembar mayang yang dibawa oleh dua orang ibu.

Keluarnya pengantin wanita ini diiringi gendhing ladrang pengantin.

Kemudian kembar mayang dibawa keluar melewati sisi kanan dan kiri pengantin keluar, dan langsung dibuang di jalan simpang empat.

Formasi iring-iringan pengantin wanita adalah: pembawa kembar mayang berada paling depan, diikuti oleh sepasang patah, pengantin wanita yang didampingin oleh pendamping putri, lallu domas, yang berfungsi sebagai pengiring pengantin, menempati urutan di belakang pengantin.

4. Setelah kedua pengantin sampai di depan tarub, tanpa perlu diberi aba-aba langsung dilaksanakan ritual balang-balangan suruh, dengan cara pengantin pria dan pengantin wanita melempar gulungan sirih dengan tangan kanan dan kiri.

Pengantin pria melempar empat kali, sednagkan pengantin wanita hanya tiga kali.

5. Pengantin pria dan wanita mendekat pada ranu pada untuk memulai ritual wijikan, yaitu alas kaki pengantin pria dilepas, kemudian kedua kaki dimasukkan ke dalam ranu pada.

Pengantin wanita berjongkok di depan pengantin pria dan membasuh kedua kakinya, sekurang-kurangny asampai 3 kali guyuran, lalu pengantin wanita membersihkannya, setelah itu pengantin pria mengenakan alas kaki kembali.

6. Dilanjutkan dengan ritual memecah telur, yaitu kedua pengantin berdiri saling berhadapan.

Juru paes mengambil telur dari bokor air sritaman, lalu disentuhkan pada dahi pengantin pria kemudian pada dahi pengantin wanita, lalu dibanting di ranu pada.

Baca Juga: Ritual ‘Midodareni’, Turunnya ‘Bidadari’ Percantik Calon Pengantin pada Tradisi Pernikahan Adat Yogyakarta