Find Us On Social Media :

Ritual ‘Panggih’ Upacara Perkawinan Adat Yogyakarta Kaesang Pengarep dan Erina Gudono

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 10 Desember 2022 | 15:05 WIB

Ritual panggih perkawinan adat Yogyakarta Kaesang Pengarep dan Erina Gudono.

7. Kedua mempelai berdiri berdampingan dengan kelingking tangan kiri pengantin pria dikaitkan dengan kelingking tangan kanan pengantin wanita, dengan posisi kelingking terkait ini, keduanya berjalan menuju pelaminan.

Di tempat ini, orangtua pengantin wanita sudah siap menunggu.

Urutan prosesi, yaitu: patah berada di paling depan, lalu pengantin berdua yang didampingi pendamping putri pada sisi kanan dan kiri mempelai, di belakangnya baru pengiring pengantin wanita dan pria.

8. Setelah kedua pengantin duduk di pelaminan, ritual tampa kaya dimulai, dengan pengantin wanita mengambil kain mori yang sudah disiapkan dan membukanya di atas pangkuan.

Lalu pengantin pria berdiri dan mengambil kaya kemudian menuangkannya sedikit demi sedikit termasuk kain pembungkus kaya ke dalam kain mori di pangkuan pengantin wanita.

Diusahakan jangan sampai ada kaya yang jatuh, kono, bila ada yang jatuh menandakan bahwa ekonomi rumah tangga mereka akan boros.

Lalu, pengantin wanita mengikat kain mori yang sudah berisi kaya tersebut dan menitipkannya kepada ibunya.

9. Ritual Dhahar klimah, seperti ini melakukannya: juru paes menyerahkan nasi kuning kepada pengantin pria dan piring kosong kepada pengantin wanita.

Sesudah mencuci tangan, pengantin pria mengambil nasi kuning tesebut dengan cara dikepal sebanyak tiga kali, setiap kali ditaruh di piring kosong yang dipegang pengantin wanita.

Lalu, kedua pengantin cuci tangan, setelah itu pengantin wanita memakan nasi kepalan yang ada di piringnya.

Pengantin pria tidak ikut makan, tapi hanya diam memperhatikan, setelah selesai, keduanya minum bersama-sama.

Baca Juga: Ritual ‘La Serenata’, Senandung Pengantin Pria untuk Pasangannya, Salah Satu Tradisi Pernikahan Italia