Find Us On Social Media :

Ritual ‘Midodareni’, Turunnya ‘Bidadari’ Percantik Calon Pengantin pada Tradisi Pernikahan Adat Yogyakarta

By K. Tatik Wardayati, Senin, 17 Oktober 2022 | 15:20 WIB

Ritual siraman, dimulainya upacara pernikahan, sebagai lambang membersihkan diri lahir dan batin, dalam adat Yogyakarta.

Intisari-Online.com – Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep, dan pasangannya Erina Gudono, menurut rencana akan melangsungkan pernikahan pada Desember 2022.

Diketahui pasangan Kaesang Pangarep, Erina Gudono berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Prosesi pernikahan dari pihak keluarga wanita akan dimulai pada hari Rabu hingga hari Sabtu, tanpa disebutkan tanggal pastinya.

Prosesi pernikahan dimulai dari tradisi tonjokan, yang biasanya dilakukan dengan menggelar syukuran dan menghantarkan berkat kepada warga atau tetangga sekitar.

Mari kita lihat tradisi pernikahan adat Yogyakarta menurut buku Tata Rias Pengantin Gaya Yogyakarta, terbitan Gramedia (1993).

1. Ritual siraman

Tradisi pernikahan adat Yogyakarta dimulai dari ritual siraman yang biasanya dilaksanakan satu hari sebelum upacara akad nikah.

Ritual siraman hingga saat ini dianggap penting karena ritual ini merupakan persiapan lahir dan batin bagi kedua calon pengantin sebelum menjalani upacara puncak pernikahan mereka.

Pembersihan badan calon pengantin mengandung makna pembersihan batin mereka pula.

2. Ritual Ngerik

Ritual ngerik merupakan langkah lanjutan dari siraman yang mempunyai tujuan utama agar calon pengantin bersih lahir dan batin.

Dalam ritual ngerik ini yang dibersihkan adalah sebagian rambut halus yang tumbuh di bagian dahi, supaya penampilan pengantin nantinya tampak cemerlang (dalam bahasa Jawa, semeblak).