Find Us On Social Media :

Sejarah Kelas XI: Mengapa Sutardjo Menyampaikan Petisi? Apa Makna Petisi Tersebut?

By Mentari DP, Selasa, 29 November 2022 | 11:30 WIB

Mengapa Sutardjo menyampaikan petisi, apa makna petisi tersebut?

Intisari-Online.comMengapa Sutardjo menyampaikan petisi, apa makna petisi tersebut?

Pertanyaan terkait Mengapa Sutardjo menyampaikan petisi, apa makna petisi tersebut? ada di halaman 237.

Tepatnya pada buku Sejarah kelas XI di kurikulum 13.

Untuk jawabannya, Anda bisa membuka halaman 229 pada bagian sub bab 4. Volksraad: Wahana Perjuangan.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa ketika Soekarno dan beberapa tokoh lain ditahan, organisasi pergerakan untuk menentang Belanda terus berjalan.

Misalnya kelompok yang beraliran Marxis mendirikan Gerakan Rakjat Indonesia (Gerindo) di bawah kepemimpinan Amir Sjarifuddin dan A.K. Gani.

Atau Gabungan Politik Indonesia (GAPI) yang didirikan pada tahun 1939.

Tokoh pendiri GAPI adalah Muhammad Husni Thamrin.

Dalam gabungan itu, Gerindo berada dalam satu arah dengan Parindra yang dipimpin oleh Thamrin dan sebelumnya oleh Sutomo.

Parindra adalah partai politik Indonesia yang paling berpengaruh di Hindia, karena keberhasilannya dalam pemilihan di volksraad.

Thamrin kemudian memimpin front Indonesia bersatu di dalam Volksraad yang disebut Fraksi Nasional.

Baca Juga: Inilah Peran Pergerakan Perempuan dalam Perjuangan Mencapai Persatuan dan Pembebasan Indonesia dari Penjajah

Tapi pada akhir tahun 1929, pimpinan PNI ditangkap.

Untuk melanjutkan perjuangan maka dibentuklah fraksi baru dalam volksraad yang bernama Fraksi Nasional, pada Januari 1930 di Jakarta.

Penangkapan pimpinan PNI menjadi pembicaraan di kalangan Fraksi Nasional.

Mereka mengecam tindakan pemerintah terhadap ketidakadilan yang diterapkan terhadap gerakan yang dilakukan oleh pemerintah kolonial.

Atas usulan Fraksi Nasional itu volksraad meninjau ulang kebijakan pemerintah kolonial. 

Terjadi banyak perbedaan pendapat antara pemerintah dengan Fraksi Nasional.

Misalnya Fraksi Nasional juga menolak usulan pemerintah untuk memperkuat pertahanan yang dapat menghabiskan biaya yang besar.

Sebab ini berarti menambah kesengsaraan rakyat karena situasi ekonomi saat itu sedang mengalami depresi. 

Rasa tidak puas terhadap pemerintah terus berkembang.

Kericuhan semakin besar ketika muncul Petisi Sutardjo pada 15 Juli 1936, dalam sidang Volksraad.

Sutardjo menyuarakan petisi itu karena kurang giatnya pergerakan nasional dalam pergerakan yang disebabkan oleh tidak adanya saling pengertian dari pihak pemerintah.

Baca Juga: Sejarah Kelas XI: Mengapa Perjuangan Perhimpunan Indonesia Menginspirasi Para Pemuda?

Situasi politik dunia saat itu, yaitu sedang berkembangnya naziisme dan fasisisme seharusnya membuat pemerintah waspada melihat bahaya yang mungkin mengancam Indonesia.

Sehingga perlu mempererat hubungan dengan Pergerakan Nasional Indonesia.

Tapi petisi itu melahirkan pro dan kontra, baik di kalangan Indonesia dan Belanda.

Pada akhirnya, petisi itu tanpa melalui perdebatan ditolak oleh pemerintah Belanda pada 16 November 1938.

Alasan penolakan petisi adalah Indonesia belum siap untuk memikul tanggungjawab memerintah diri sendiri. 

Baca Juga: Mengapa Para Pemuda Belum Puas dengan Perkembangan Organisasi Pergerakan Kebangsaan di Indonesia Sebelum Tahun 1928?